Perumusan Strategi Pemasaran Melalui Penentuan Prioritas Trapezoidal Fuzzy Number

ABSTRAK
Persaingan di dunia industri semakin ketat seiring dengan terus meningkatnya laju pertumbuhan industri. Persaingan ini mengakibatkan setiap industri lebih jeli dalam merumuskan strategi pemasaran perusahaannya. PT. X merupakan industri minuman tradisional yang berada pada skala Industri Kecil Menengah. Permasalahan utama industri ini adalah terbatasnya dana untuk mengembangkan usaha dan menjalankan kegiatan pemasaran. Saat ini pertumbuhan pasar industri sebesar 16,67%, sedangkan pangsa pasar relatif terhadap pesaing utama adalah 0,07. Matriks Boston Consulting Group menyatakan bahwa perusahaan berada pada posisi tanda tanya. Terdapat 13 variasi yang ditawarkan untuk menentukan prioritas kepentingannya oleh 7 orang pakar. Sebanyak 3 strategi terpilih melalui Trapezoidal Fuzzy Number, yaitu menambah pasar baru melalui pengembangan produk baru (72,72), bermitra dalam investasi (71,50) dan menerobos pasar yang ada (70,93). Strategi pertama dirumuskan dengan mengembangkan variasi kemasan dan variasi produk. Strategi kedua dirumuskan dengan sikap proaktif perusahaan dalam mencari informasi mengenai investor untuk menjalin kerjasama dalam bidang investasi dengan perusahaannya. Strategi ketiga dirumuskan dengan sikap dan komitmen perusahaan untuk menjamin ketersediaan produk dan menjaga kualitas produk.
+/- Untuk Download

Download Jurnal tinyurl.com/yc83lw5

Skripsi : Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Bagian Produksi

Kata Kunci : Tingkat Pendidikan, Produktivitas Kerja
Perkembangan dunia usaha di Indonesia saat ini mengalami pasang surut akibat krisis moneter yang terjadi di negara kita. Selain itu hendaknya disadari bahwa dimasa sekarang ini mereka berada dalam suatu persaingan yang semakin ketat dan sebuah tantangan besar yaitu era perdagangan global abad 21. Usaha yang dapat bertahan hidup hanyalah mereka yang tanggap dalam memperbaiki kualitas, efisien serta mampu mengantisipasi keinginan dan kebutuhan pasar. Oleh karena itu diperlukan karyawan yang memiliki tingkat produktivitas kerja yang tinggi agar produksi dapat tercapai sesuai dengan target. Karyawan merupakan aset yang berperan penting dalam perusahaan, dengan demikian perlu untuk diperhatikan latar belakang tingkat pendidikannya karena tingkat pendidikan yang dimiliki seseorang akan mempengaruhi pola pikir, sikap dan tingkah lakunya dan diyakini bahwa karyawan yang berpendidikan tinggi lebih tinggi pula
produktivitasnya Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah: (1) apakah ada
pengaruh tingkat pendidikan terhadap produktivitas kerja karyawan bagian produksi pada Maharani Handicraft di Kabupaten Bantul dan (2) seberapa besar pengaruh tingkat pendidikan karyawan bagian produksi pada Maharani Handicraft di Kabupaten Bantul. Penelitian ini bertujuan: (1) Mengetahui ada atau tidaknya pengaruh tingkat pendidikan karyawan bagian produksi pada Maharani Handicraft di Kabupaten Bantul dan (2) Mengetahui seberapa besar pengaruh tingkat pendidikan karyawan bagian produksi pada Maharani Handicraft di Kabupaten Bantul.
Populasi penelitian ini adalah karyawan bagian produksi pada Maharani Handicraft di Kabupaten Bantul yang berjumlah 68 orang. Karena jumlah populasi kurang dari 100 maka sampel sejumlah populasi yang ada. Ada 2 (dua) variabel yang dikaji dalam penelitian ini, yaitu: (1) tingkat pendidikan dan (2) produktivitas kerja. Metode pengumpulan data ini adalah angket dan dokumentasi. Data yang dikumpulkan dianalisis dengan teknik deskriptif persentase dan regresi linier sederhana.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pendidikan mempengaruhi produktivitas kerja karyawan bagian produksi pada Maharani Handicraft di Kabupaten Bantul. Hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisien R sebesar 0,715 dan taraf signifikansi ada F hitung yaitu sebesar 0,000 (di bawah 0,05) yang dapat diintepretasikan bahwa setiap kenaikan indeks tingkat pendidikan akan diikuti pula oleh kenaikan produktivitas kerja secara signifikan dan sebaliknya.
Besarnya kontribusi nyata yang diberikan oleh tingkat pendidikan adalah sebesar 51,1% dan sisanya 48,9% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Peneliti menyarankan agar pihak manajemen memberikan kesempatan kepada karyawan untuk menempuh pendidikan non formal lainnya agar bertambah pengetahuannya dan memberlakukan peraturan dan sanksi, sehingga produktivitas kerja karyawan dapat semakin meningkat.

+/- Untuk Download

Download Skripsi Lengkap tinyurl.com/yd7ronj

Skripsi tentang Motivasi Kerja : Pengaruh Motivasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai

Kata Kunci : Motivasi, Disiplin Kerja dan Kepuasan Kerja.
Permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah (1) adakah pengaruh motivasi dan disiplin kerja terhadap kepuasan kerja? (2) seberapa besar pengaruh motivasi dan disiplin kerja terhadap kepuasan kerja?. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui ada atau tidaknya pengaruh motivasi dan disiplin kerja terhadap kepuasan kerja (2) untuk mengetahui seberapa besar pengaruh motivasi dan disiplin kerja terhadap kepuasan kerja pegawai Kantor Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Grobogan.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai Kantor Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Grobogan yang berjumlah 66 pegawai, dengan menggunakan metode penelitian yaitu penelitian populasi dengan mengambil seluruh populasi sebagai responden. Ada 3 (tiga) variabel dalam penelitian ini yaitu variabel X1 adalah motivasi yang mempunyai indikator kebutuhan fisiologis, kebutuhan keamanan/rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan akan harga diri, kebutuhan aktualisasi diri. Variabel X2 yaitu disiplin kerja yang mempunyai indikator yaitu ketepatan waktu, pemanfaatan sarana, tanggung jawab kerja, ketaatan. Variabel Y yaitu kepuasan kerja yang mempuyai indikator yaitu psikologi kerja, fisik kerja dan finansial. Dengan menggunakan metode pengumpulan data melalui angket, dokumentasi dan observasi, data yang diperoleh dari penelitian dianalisis dengan menggunakan metode analisis kuantitatif (persamaan regresi ganda dan korelasi 2 prediktor dengan uji simultan serta uji parsial ), metode analisis deskriftif persentase dan metode koefisien determinasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi kerja pegawai Kantor Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Grobogan masih termasuk kategori rendah. Hal ini ditunjukkan dari hasil analisis data bahwa thitung > t tabel yaitu sebesar ( 2,729> 2,00) serta sumbangan parsial sebesar 32,5 %. Sedangkan variabel disiplin kerja pegawai Kantor Dinas Pendidikan Nasional juga masih tergolong dalam kategori rendah, hal ini dapat ditunjukkan dari hasil analisis data t hitung> t tabel yaitu sebesar (2,206 > 2,00)
serta sumbangan parsial sebesar 26,8 %.
+/- Untuk Download

Download Skripsi Disini inyurl.com/yavspyz

Skripsi Ilmu Kesehatan Masyarakat : Hubungan Antara Karakteristik Individu Dengan Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana

Kata Kunci : Karakteristik Individu, dan Kepuasan Kerja.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan antara karakteristik individu perawat pelaksana dengan kepuasan kerja perawat pelaksana di RS Banyumanik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik individu perawat pelaksana diantaranya adalah umur, jenis kelamin, masa kerja, tingkat pendidikan, dan status perkawinan dengan kepuasan kerja perawat pelaksana di RS Banyumanik.
Jenis penelitian ini adalah survei analitik cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh jumlah perawat yang ada di RS Banyumanik sebanyak 31 orang. Tehnik yang digunakan untuk pengambilan sampel adalah total sampling atau penentuan jumlah sampel bila semua anggota populasi diambil sebagai sampel.Jumlah sampel sebanyak 31 orang perawat pelaksana. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner,. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan uji indepensi Chi-Square dengan derajat kemaknaan Berdasarkan hasil analisis uji statistik didapatkan adanya hubungan antara umur dan kepuasan kerja dengan nilai p (0,017) <> 0,05. Hubungan antara masa kerja dan kepuasan kerja memiliki nilai p (0,816) >
0,05. Hubungan antara tingkat pendidikan dan kepuasan kerja memiliki nilai p (1,00) > 0,05.Hubungan antara status perkawinan dan kepuasan kerja memiliki nilai p (0,049)
+/- Untuk Download

Download Skripsinya disini tinyurl.com/ygc7c9p

Skripsi Ilmu Pendidikan : Pengaruh Keaktifan Siswa Pada Metode Pembelajaran Kuantum Terhadap Prestasi Belajar Kimia Dasar I

Kata Kunci: Keaktifan, Pembelajaran Kuantum, Prestasi Belajar
Salah satu metode pembelajaran yang memungkinkan siswa belajar secara optimal adalah metode pembelajaran kuantum. Metode pembelajaran ini menekankan kepada keaktifan siswa. Fenomena di SMK Kimia Industri Theresiana Semarang menunjukkan bahwa keaktifan pada saat mengikuti praktikum relatif aktif, namun pada saat mengikuti pembelajaran di kelas masih kurang aktif, sehingga perlu penggunaan model pembelajaran baru untuk meningkatkan keaktifan siswa. Salah satu alternatifnya adalah pembelajaran kuantum. Permasalahan yang diungkap dalam penelitian ini apakah keaktifan siswa dalam metode pembelajaran kuantum mempengaruhi prestasi belajar kimia dasar I pokok bahasan kimia koloid kelas X SMK Kimia Industri Theresiana Semarang ? Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh keaktifan siswa dalam metode pembelajaran kuantum mempengaruhi prestasi belajar kimia dasar I pokok bahasan kimia koloid kelas X SMK Kimia Industri Theresiana Semarang. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMK Kimia Industri Theresiana Semarang tahun ajaran 2004/2005 sebanyak 100 siswa yang terbagi menjadi 3 kelas yaitu 28 siswa pada kelas X-A, 36 siswa pada kelas X-B dan 36 siswa pada kelas X-C. Sampel diambil secara acak dan diperoleh kelas X-B sebagai kelompok eksperimen dan kelas X-C sebagai kelompok kontrol. Variabel yang yang diteliti adalah hasil keaktifan siswa dan prestasi belajar pada pokok bahasan kimia koloid. Data diambil dengan observasi dan tes. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji t dan analisis regresi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh keaktifan siswa dalam pembelajaran kuantum terhadap prestasi belajar kimia dasar I pokok bahasan kimia koloid pada siswa kelas X SMK Kimia Industri Theresiana Semarang Tahun Ajaran 2004/2005, terbukti dari hasil analisis regresi diperoleh Fhitung = 458,43 > Ftabel (4,130) yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Besarnya pengaruh keaktifan siswa pada pembelajaran kuantum terhadap prestasi belajar mencapai 93,1%. Hasil uji perbedaan prestasi belajar antara kelompok eksperimen dan kontrol diperoleh thitung = 7,608 > ttabel (1,67) yang berarti rata- rata prestasi belajar pada kelompok eksperimen sebesar 8,42 lebih tinggi daripada kelompok kontrol sebesar 7,37. Perbedaan prestasi belajar ini disebabkan karena pada pembelajaran kuantum lebih ditekankan pada kerjasama, diskusi, presentasi aktif sehingga berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disarankan :1) kepada guru untuk mengembangkan kreatifitas dalam pembelajaran dengan mengkaitkan kehidupan sehari- hari dalam pembelajaran sehingga keaktifan siswa dapat lebih ditingkatkan. 2) Peneliti lain diharapkan dapat melakukan penelitian dengan lingkup yang lebih besar dengan menambah variabel seperti motivasi belajar dan minat belajar.

+/- Untuk Download

Download Skripsi Disini tinyurl.com/y8rh39h

Jurnal Ilmu Pendidikn dan Keguruan : Analisi Pengaruh Kinerja Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa

Pada Dasarnya terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa antara lain : guru, siswa, sarana dan prasarana, lingkungan pendidikan, kurikulum. dari beberapa faktor tersebut guru dalm proses belajar mengajar di sekolah mempunyai kedudukan yang yang sangat penting dan tanpa mengabaikan faktor penunjang yang lain, guru sebagai subyek pendidikan sangat menentukan keberhasilan pendidikan itu sendiri.

+/- Untuk Download

download jurnalnya disini tinyurl.com/yh9bne7 /p>

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Saham (Kasus Perusahaan Jasa Perhotelan yang Terdaftar di Pasar Modal Indonesia)

Abstrak
Penelitian terhadap pengaruh beberapa faktor yang mempengaruhi harga saham perusahaan jasa perhotelan yang terdaftar di pasar modal Indonesia didasarkan atas suatu pendekatan terhadap pertumbuhan tetap dari devidend discount model.
Dengan menggunakan analisa regresi maka diketahui bahwa harga saham dipengaruhi oleh book value equity per share dan return on equity. Faktor-faktor lain seperti return on asset (ROA), debt to equity ratio, stock return, market risk dan return on the market index ternyata tidak berpengaruh terhadap harga saham.
Secara umum, dapat dikatakan bahwa faktor-faktor tersebut mempunyai pengaruh yang relatif lemah terhadap variasi harga saham. Ini berarti bahwa variasi harga saham ditentukan oleh faktor-faktor lainnya
+/- Untuk Download

Download Here tinyurl.com/yc2faph

Jurnal Informatika : Teknik Jaringan Syaraf Tiruan Feedforward Untuk Prediksi Harga Saham Pada Pasar Modal Indonesia

Abstrak
Dalam memprediksi suatu kondisi harga saham, beberapa model analisa teknik telah dipakai dan dikembangkan, beberapa analisa tersebut seperti : MACD , Fourier Transform, Accumulator Swing Index, Stochastic Oscilator dan lain lain. Sebagai masukannya digunakan beberapa macam kombinasi harga seperti : harga pembukaan, tertinggi,terendah, penutupan kemarin dan penutupan hari ini serta volume perdagangan. Dan sebagai keluaran adalah suatu grafik yang menampilkan suatu keputusan beli atau jual. Suatu cara lain dalam menentukan harga saham adalah dengan menggunakan metoda 'Fundamental Analysis', yaitu suatu analisa dimana penampilan dari suatu kinerja perusahaan didasarkan atas ratio-ratio / laporan keuangan yang ada.
Teknologi sistem jaringan syaraf tiruan telah di-implementasikan dalam berbagai aplikasi terutama dalam hal pengenalan pola. Kemampuan inilah yang telah menarik beberapa kalangan dalam menggunakan jaringan syaraf tiruan untuk keperluan kesehatan, keuangan , investasi, marketing dan lain lain. Pada makalah ini akan dibahas penggunaan Jaringan syaraf tiruan Feedforward/Backpropagarion.

Data dari harga saham dapat diperlakukan secara 'time series' . Jika kita mempunyai data harian selama perioda tertentu, misal : Xt (t=1,2,......), maka harga saham pada perioda berikutnya (t h) dapat diprediksi (waktu yang digunakan bisa jam, harian, mingguan , bulanan ataupun tahunan) . Demikian seterusnya dilakukan suatu iterasi berulang hingan N hari kerja. Untuk mendapatkan hasil prediksi yang baik maka pada jaringan syaraf buatan hasus di-umpankan suatu masukan yang mewakili dari beberapa aspek atau segi penunjang harga suatu saham. Kemudian dilakukan prinsip pembobotan yang diadaptasikan untuk meminimumkan kesalahan prediksi pada satu langkah kedepan. Dengan menggunakan bobot akhir dilakukan suatu tindakan untuk meminimumkan kesalahan total untuk iterasi berikutnya. Saham yang akan dibahas adalah saham Semen Gresik (SMGR) dan Gudang Garam (GGRM)
+/- Untuk Download

Download Here tinyurl.com/yblrqdf

Pengaruh Pengumuman Dividen Terhadap Perubahan Harga Saham (Return) Sebelum Dan Sesudah Ex –Dividend Date Di Bursa Efek Jakarta (BEJ)

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pengumuman ex-dividend date di Bursa Efek Jakarta, dengan mengambil sampel 14 saham. Sampel dibagi menjadi dua, yaitu dividen naik dan dividen turun.
Periode penelitian selama 120 hari yang dibagi menjadi dua periode yaitu periode estimasi selama 90 hari dan periode peristiwa selama 30 haritermasuk 15 hari sebelum dan sesudah event.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah event study yang akan mengamati pergerakan harga saham di pasar modal. Untuk menguji adanya reaksi harga dilakukan tes abnormal return selama periode peristiwa dengan analisis perhitungan berdasarkan konsep model-model keseimbangan yaitu Capital Asset Pricing Model (CAPM) dan dengan melakukan pengujian abnormal return terhadap dividen naik dan dividen turun pada saat ex-dividend date.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tingkat signifikansi 10% ada 2 hari kerja yang masih menghasilkan abnormal return yang signifikan pada dividen naik, yaitu hari ke 4 sebelum event date sebesar -0,001102 atau sekitar 0,1% dan pada hari ke 5 setelah event date sebesar -0,032184 atau sekitar 3%. Sedangkan pada dividen turun menunjukkan
bahwa ada 3 hari bursa yang masih memberikan abnormal return yang signifikan, yaitu pada hari ke 13 dan pada hari ke 2 sebelum event date sebesar 0,028263 atau sekitar 2% dan 0,0166274 atau sekitar 1%, serta pada hari ke 5 setelah event date sebesar 0,029105 atau sekitar 3%.
Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa harga saham bereaksi negatif terhadap informasi pengumuman dividen naik pada saat ex-dividen date, dan bereaksi positif terhadap informasi pengumuman dividen turun pada saat ex-dividend date.
Kata kunci: Ex-dividend date, return, CAPM.
+/- Untuk Download

Download Here tinyurl.com/y9afxsj

Perpaduan Manajemen Barat Dan Timur Serta Budaya Tradisional

PENDAHULUAN
Hingga saat ini, bangsa Indonesia yang merupakan salah satu bangsa yang besar diantara negara-negara yang ada di atas bumi ini, belum memiliki suatu bentuk/format yang pas mengenai gaya (Style) manajemennya, bila dibandingkan dengan Jepang, Cina atau Amerika dan negara-negara Eropah, yang tampaknya sudah menemukan bentuk gaya manajemen yang dijalankannya selama ini. Hal tersebut bukan berarti bahwa pengelolaan administrasi negara dan bisnis selama ini di Indonesia tidak memakai konsep manajemen. Para pimpinan administrasi negara dan pimpinan perusahaan kebanyakan masih mengadopsi bentuk menajemen Amerika, Jepang, Cina serta bentuk lainnya, atau bahkan ada yang memadukan berbagai bentuk gaya manajemen tersebut dalam menjalankan organisasinya. Sehingga dengan demikian, gaya manajemen yang asli dan khas Indonesia belum kelihatan.
Padahal kalau mengikuti pola dan jalan pikiran Peter F. Drucker (1977 : 7), manajemen menyandang fungsi sosial. Manajemen tidak dapat dipisahkan dari masyarakat atau bagian dari masyarakat yang dilayaninya, sehingga tak terlepas dari kaitan budaya (kultur) yang disandang oleh masyarakat yang dilayaninya. Kultur itu bahkan tampil sebagai bagian terpadu dalam keseluruhan manajemen tersebut, hingga saat ini kita mengenal sebutan Manajemen Gaya Amerika, Manajemen Gaya Cina, Manajemen Gaya Jepang, Manajemen Gaya Barat dan sebagainya. Catatan pengalaman secara empiris bangsa Indonesia sejal baru merdeka hingga saat ini, memperlihatkan betapa banyaknya salah urus mis-management) dalam kehidupan sehari-hari, yang ditandai oleh parahnya birokrasi negara dan merajalelanya kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN) di hampir semua segi. Di samping, pada saat yang sama bangsa Indonesia harus menghadapi perlombaan atau kompetisi dengan negara-negara lain dalam upaya memulihkan sendi-sendi kehidupan negara dan masyarakat yang sudah amat terpuruk.
Dari paparan di atas, dirasakan sangat mendesak (urgent) untuk mengembangkan kekuatan imbangan yang ada pada nilai-nilai budaya bangsa Indonesia, yaitu berpa pengembangan manajemen yang berciri khas Indonesia. Hal ini sangat penting, sebab bila tidak demikian, maka gaya manajemen dari luar yang sebenarnya tidak cocok untuk Indonesia dipaksakan diterapkan, sehingga mengakibatkan kegagalan pengelolaan administrasi negara dan swasta seperti pada periode yang lalu. Gagal atau berhasinya manajemen Indonesia, tentunya sangat tergantung dari cara penyaringan dari berbagai budaya (suku/etnis) yang ada di masyarakat Indonesia serta penerapannya dalam kehidupan organisasi.
Pengertian dan Batasan Manajemen Manajemen itu sendiri berasal dari kata manage. Kata manage berasal dari bahasa Italia, yaitu maneggiare, di mana kata ini berasal dari bahasa latin, yakni manus yang berarti hand (tangan). Kata manage dalam bahsaa Perancis berarti house-keeping (rumah tangga). Dalam kamus Webster’s New Collegiate Dictionary,
+/- Untuk Download
kata management diberikan penjelasan sebagai : the act or art of managing, conduct, direction, and controll.
Di sisi lain banyak ahli manajemen memberi batasan tentang manajemen, yaitu diantaranya Terry (1972), Robins (1991), Bartol dan Martin (1994) dan Stoner, dkk (1995). Terry (1972 : 4) menyatakan bahwa manajemen adalah sesuatu proses khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan yang dilakukan untuk menentukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan menggunakan tenaga manusia dan sumberdya lainnya. Robbins (1991 : 5) memberi pengertian manajemen sebagai suatu proses kegiatan untuk mencapai sesuatu secara efisien melalui orang lain. Proses kegiatan tersebut terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, memimpin dan pengawasan.
Sedangkan Bartol dan Martin (1994 : 6) menyatakan bahwa manajemen adalah suatu proses mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan memanfaatkan empat fungsi utama, yakni perencanaan. Pengorganisasian, memimpin dan pengawasan. Terakhir batasan dari Stoner, dkk (1995 : 7) yang menyatakan bahwa manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisasikan, memimpin dan mengendalikan pekerjaan anggota organisasi dan menggunakan semua sumberdaya organisasi untuk mencapai sasaran organisasi yang sudah ditetapkan.

Dari empat pendapat para ahli tersebut, ada empat batasan tentang manajemen yang bisa ditarik yang merupakan ide pokok yang sangat penting untuk diperhatikan, yaitu (1) identitas manajemen adalah suatu proses, (20 fungsi-fungsi fundamental manajemen, (3) arah proses manajemen, dan (4) unsur-unsur manajemen. download here tinyurl.com/ycbeqjv

Bukti Dan Prosedur Pemeriksaan Sebagai Suatu Cara Pengumpulan Bukti

A. PENDAHULAN
Pemeriksaan adalah suatu proses sistematik yang dilakukan oleh orang yang independen untuk mengumpulkan dan mengevaluasi bukti-bukti mengenai sejumlah informasi yang berhubungan dengan kesatuan ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara sejumlah informasi tersebut dengan persyaratan-persyaratan yang telah ditetapkan.
Sebagai dasar untuk memberikan pendapat atas laporan keuangan yang diperiksanya, akuntan publik harus mengumpulkan bukti-bukti dalam pemeriksaannya. Meskipun catatan kwitansi menyediakan bukti pemeriksaan yang cukup untuk mendukung pendapat anditor, namun catatan tersebut bukan satu-satunya bukti pemeriksaan yang dikumpulkan oleh auditor.
Pengumpulan bukti pemeriksaan dapat dilakukan melalui pengamatan langsung terhadap aktiva, wawancara, serta melalui berbagai sumber di luar pemeriksaan klien. Standar pekerjaan lapangan ketiga menyatakan: “Bukti andit kompeten yang cukup harns diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, pengajuan pertanyaan dan konfirmasi sebagai dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan auditan”.
Ukuran keabsahan bukti tersebut untuk tujuan audit tergantung pada pertimbangan auditor independen. Bukti audit sangat bervariasi pengaruhnya terhadap kesimpulan yang ditarik oleh auditor independen dalam rangka memberikan pendapat atas laporan keuangan yang diauditnya. Ketepatan sasaran, objektivitas, ketepatan waktu dan keberadaan bukti audit lain yang menguatkan kesimpulan, seluruhnya berpengaruh terhadap kompetensi bukti.
+/- Untuk Download

Download Here

Pengaruh Independensi, Keahlian Profesional, dan Pengalaman Kerja Pengawas Intern Terhadap Efektivitas Penerapan Struktur Pengendalian Intern Pada Ban

ABSTRACT
Internal controller is crucial in developing effective internal control structure of Bank Perkreditan Rakyat. Because of the important role of internal controller, s/he must be independent, has sufficient professional competencies and working experiences.
This study aims to investigate the effect of significant independency, professional competency, and working experience of internal controller simultaneously and partially on the effectiveness of implementation of internal control structure of Bank Perkreditan Rakyat in Badung Regency. Variables used in this study include internal control structure as the dependent variable; and independency, professional competency, and working experience of internal controller as the independent variables.
The result shows that independency, professional competency, and working experience of internal controller simultaneously and partially affect the effectiveness of implementation of internal control structure of Bank Perkreditan Rakyat in Badung Regency significantly. And, the most dominant factor is professional competency.

Keywords: independency, professional competency, working experience, internal controller, internal control structure.

I. PENDAHULUAN
Pada era globalisasi sekarang ini Bank Perkreditan Rakyat (BPR)dituntut untuk mampu meningkatkan produktivitasnya agar mampu bersaing dengan lembaga keuangan lainnya. Ada tiga konsekuensi logis dari timbulnya persaingan yang semakin tajam, yaitu mundur,
bertahan, atau semakin berkembang. Agar dapat bertahan dan semakin berkembang, diperlukan upaya penyehatan dan penyempurnaan dalam hal produktivitas, efisiensi, serta efektivitas pencapaian tujuan
+/- Untuk Download

perusahaan. Menghadapi hal ini, berbagai kebijakan dan strategi harus terus dikembangkan dan ditingkatkan. Salah satu kebijakan yang dapat diambil oleh manajemen adalah meningkatkan struktur pengendalian intern perusahaan. Menurut Standar Profesi Akuntansi Publik pada SA 319.par 06 yang dikutip oleh Abdul Halim (2001 : 189) struktur pengendalian intern adalah kebijakan dan prosedur yang diterapkan untuk memberikan keyakinan (assurance) yang memadai bahwa tujuan tertentu satuan usaha akan dicapai. Download Here tinyurl.com/ybs2myh

Beberapa Faktor Yang Berasosiasi Dengan Prestasi Kerja Karyawan

ABSTRAK
Perusahaan sangat membutuhkan karyawan yang memiliki prestasi kerja yang tinggi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Banyak faktor yang berhubungan dengan prestasi kerja karyawan di PDAM Kabupaten Klungkung, yang terlihat dari beberapa indikasi rendahnya prestasi kerja, seperti tidak tercapainya target penyambungan instalasi pada pelanggan : keluhan-keluhan pelanggan yang disampaikan melalui telepon dan kotak saran mengenai kekurangtepatan dalam membaca angka meter pemakaian air; kekurangtanggap karyawan menangani keluhan-keluhan pelanggan tentang kebocoran, kemacetan air, dan kualitas air; dan ketidaktepatan jadwal pemasangan sambungan baru.
Melihat adanya indikasi seperti yang telah disampaikan, maka dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya asosiasi signifikan secara bersama-sama dan secara parsial faktor motivasi, kepuasan kerja, kondisi fisik pekerjaan, dan kemampuan kerja dengan prestasi kerja karyawan PDAM Kabupaten Klungkung. Selain itu, penelitian ini juga dilakukan untuk mengetahui faktor yang memiliki asosiasi yang paling kuat dengan prestasi kerja.
Untuk menjawab tujuan penelitian tersebut, dilakukan penelitian dengan mengambil
sampel sebanyak 85 orang karyawan. Data dikumpulkan dengan metode wawancara yang
berpedoman pada daftar pertanyaan. Analisis data menggunakan korelasi Product Moment.
Berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwa keempat faktor yang diteliti, baik secara
bersama-sama maupun secara parsial, berasosiasi signifikan dengan prestasi kerja karyawan. Dari keempat faktor yang diteliti, ternyata faktor kemampuan kerja memiliki asosiasi paling kuat dengan prestasi kerja karyawan.
Implikasi dari hasil penelitian ini adalah karena faktor kemampuan kerja memiliki
asosiasi yang paling kuat dengan prestasi kerja karyawan, maka disarankan kepada pihak
pimpinan untuk lebih meningkatkan faktor kemampuan kerja karyawan, terutama meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka dengan memberikan kesempatan pendidikan dan pelatihan. Selain itu, faktor motivasi, kepuasan kerja, kondisi fisik pekerjaan, dan kemampuan kerja supaya lebih diperhatikan sehingga prestasi kerja karyawan dapat ditingkatkan.
Kata kunci : prestasi kerja, kepuasan kerja
+/- Untuk Download

Download Here. tinyurl.com/yebjwg

Jurnal manajemen Sumber Daya Manusia : Kepemimpinan Dalam Organisasi

BAB I
PENDAHULUAN
Dalam kenyataannya para pemimpin dapat mempengaruhi moral dan kepuasan kerja, keamanan, kwalitas kehidupan kerja dan terutama tingkat prestasi suatu organisasi. Para pemimpin juga memainkan paranan kritis dalam membantu kelompok, organisasi atau masyarakat untuk mencapai tujuan mereka. Kemudian timbul pertanyaan yang membuat seorang pemimpinan effektif? Apa Hampir semua orang, bila diajukan pertanyaan itu akan menjawab bahwa pemimpin yang effektif mempunyai sifat atau kualitas tertentu yang diinginkan.
Kemampuan den ketrampilan kepemimpinan dalam pengarahan adalah faktor penting effektifitas manajer. Bila organisasi dapat mengidentifikasikan kualitas–kualitas yang berhubungan dengan kepemimpinan, kemampuan untuk menseleksi pemimpin-pemimpin efektif akan meningkat. Dan bila organisasi dapat mengidentifikasikan perilaku dan teknik-teknik kepemimpinan efektif, akan dicapai pengembangan efektifitas personalis dalam organisasi.
+/- Untuk Download

tinyurl.com/ye7s8m2

Skripsi Akuntansi dan Keuangan - Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Di BEJ

Kata Kunci : Kinerja Keuangan, Perubahan harga Saham
Dalam melakukan prediksi harga saham terdapat pendekatan dasar yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal. Analisis ini untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan rasio- rasio. Untuk menilai tingkat kesehatan perbankan digunakan metode CAMEL yang merupakan standar Bank Indonesia dalam menilai tingkat kesehatan bank. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh rasio keuangan yang terdiri dari : CAR, RORA, NPM, ROA, BOPO dan LDR terhadap perubahan harga saham di Bursa Efek Jakarta (BEJ) baik secara parsial maupun simultan dan eberapa besar pengaruh tersebut. Sedangkan tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis
pengaruh rasio- rasio keuangan CAR, RORA, NPM, ROA, BOPO dan LDR terhadap perubahan harga saham di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan seberapa besarnya pengaruh tersebut.
Populasi dalam penelitian ini adalah sektor perbankan yang go public di Bursa Efek Jakarta sebanyak 26 bank. Sampel ditentukan dengan teknik purposive sampling dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang representatif sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Adapun sampel dalam penelitian ini ada 15 perusahaan perbankan. Variabel dalam penelitian ini ada dua yaitu; variabel bebas meliputi CAR, RORA, ROA, LDR, BOPO dan NPM. Sedangkan untuk variabel terikatnya adalah perubahan harga saham pada perusahaan perbankan di BEJ.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa ada pengaruh yang signifikan antara CAR, RORA, dan LDR terhadap harga saham perusahaan perbankan di Bursa Efek Jakarta secara parsial, artinya Ha diterima. Sedangkan hasil uji parsial untuk ROA, BOPO dan NPM terhadap harga saham perusahaan perbankan di Bursa Efek Jakarta tidak berpengaruh secara signifikan, artinya Ha ditolak. Untuk uji secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X1, X2 , X3, X4, X5 dan X6 secara bersama-sama terhadap variabel Y (Harga Saham) pada perusahaan perbankan go public, Ha diterima. Besarnya
pengaruh tersebut adalah 0.521 atau 52.1%. Sedangkan sisanya sebesar 47.9% dipengaruhi faktor lain yang tidak diungkap dalam penelitian ini. Untuk besarnya pengaruh secara parsial diketahui bahwa besarnya pengaruh X1 terhadap Y sebesar 11.56%, X2 terhadap Y sebesar 13.76%, X3 terhadap Y sebesar 1.46%, X4 terhadap Y sebesar 15.85%, X5 terhadap Y sebesar 2.65% dan besarnya pengaruh antara X6 terhadap Y sebesar 3.24%.
Adapun saran yang dapat penulis berikan adalah karena penelitian ini hanya terbatas pada kajian empiris tentang analisis pengaruh kinerja keuangan terhadap perubahan harga saham pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Jakarta (BEJ), tetapi tidak sampai kepada pemecahan masalah tentang bagaimana dampak kinerja keuangan perusahaan terhadap perubahan harga sahamnya, sehingga akan mampu meningkatkan laba perusahaan. Oleh karena itu, peneliti lain yang berminat terhadap permasalahan kinerja keuangan seharusnya
melakukan pengembangan pada perusahaan lainnya, misalnya perusahaan manufaktur atau seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta.
+/- Untuk Download

Download Skripsi Here


Pengaruh Efisiensi terhadap Return Saham Bank Di BEJ

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Laporan keuangan perusahaan go public yang dipublikasikan merupakan salah satu sumber informasi yang sering digunakan oleh investor untuk mengambil keputusan. Berdasarkan angka-angka yang terdapat pada laporan keuangan, investor dapat mengetahui kinerja perusahaan selama periode laporan, membandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun laporan keuangan yang diterbitkan oleh emiten lain.
Pada dasarnya laporan keuangan menyediakan informasi yang berguna dalam membuat keputusan bisnis, di mana laporan keuangan dapat menyediakan informasi yang berguna bagi investor untuk membuat keputusan yang rasional mengenai investasi. Laporan keuangan dapat menyediakan informasi yang membantu investor untuk menentukan jumlah, waktu dan ketidakpastian mengenai penerimaan yang diharapkan seperti dividen dan capital gain.
Laporan keuangan juga menyediakan informasi mengenai bagaimana pihak manajemen menggunakan sumberdaya perusahaan yang dipercayakan kepadanya. Melalui laporan keuangan akan dapat dinilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek, struktur modal, distribusi aktiva, struktur pendapatan dan biaya perusahaan. Dalam hal ini manajemen tidak hanya bertanggungjawab atas pemeliharaan dan penjagaan sumberdaya perusahaan, tetapi juga atas penggunaan yang efisien serta dapat menghasilkan keuntungan. Publikasi laporan keuangan kepada publik merupakan salah satu konsekuensi
bagi perusahaan yang telah mencatatkan sahamnya di bursa saham. Keterlambatan penerbitan laporan keuangan perusahaan go public akan sangat mempengaruhi investor.
Motivasi perusahaan mencatatkan sahamnya di lantai bursa secara umum adalah untuk melakukan perluasan usaha, meningkatkan modal dasar perusahaan, memperbaiki struktur hutang dan kombinasi diantaranya.

+/- Untuk Download

Download Jurnal

Identifikasi Sumber Pendapatan Asli Daerah dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah

I. PENDAHULUAN
Sistem pemerintahan Republik Indonesia menatur asas desentralisasi, dekosentrasi dan tugas pembantuan yang dilaksanakan secara bersama-sama. Untuk mewujudkan pelaksanaan asa desentralisasi tersebut maka dibentuklah daerah otonom yang terbagi dalam daerah provinsi, daerah kabupaten dan daerah kota yang bersifat otonom sesuai dengan ketentuan pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999.
Menurut pasal 1 huruf 1 dalam Undang-Undang tersebut dirumuskan bahwa : “Daerah Otonom”, selanjutnya disebut daerah, adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas daerah tertentu berwenang mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam ikatan negara kesatuan Republik Indonesia.
Pengertian daerah otonom dimaksud agar daerah yang bersangkutan dapat berkembang sesuai dengan kemampuannya sendiri yang tidak bergantung kepada pemerintah pusat, oleh karena itu daerah otonom harus mempunyai kemampuan sendiri untuk mengurus dan mengatur rumah tangganya sendiri melalui sumbersumber pendapatan yang dimiliki. Hal ini meliputi semua kekayaan yang dikuasai oleh daerah dengan batas-batas kewenangan yang ada dan selanjutnya digunakan untuk membiayai semua kebutuhan dalam rangka penyelenggaraan urusan rumah tangganya sendiri. Jadi agar daerah dapat menjalankan kewajibannya dengan sebaik-baiknya perlu ada sumber pendapatan daerah, sesuai dengan apa yang dikatakan Soedjito yaitu : “Semakin besar keuangan daerah, semakin besar pulalah kemampuan daerah untuk menyelenggarakan usaha-usahanya dalam bidang keamanan, ketertiban umum, sosial, kebudayaan dan kesejahteraan pada umumnya bagi wilayah dan penduduknya, atau dengan kata lain semakin besarlah kemampuan daerah untuk memberikan pelayanan umum kepada masyarakat.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kemampuan penyelenggaraan otonomi daerah, seperti yang dikemukakan Syamsi berikut : faktor-faktor tersebut adalah : kemampuan struktural organisasinya, kemampuan aparatur daerah, kemampuan mendorong partisipasi masyarakat dan kemampuan keuangan daerah, diantara faktor-faktor tersebut, faktor keuangan merupakan faktor essensial untuk mengukur tingkat kemampuan daerah dalam melaksanakan otonominya. Dikatakan demikian, karena pelaksanaan otonomi daerah yang nyata dan bertanggungjawab harus didukung dengan tersedianya dana guna pembiayaan pembangunan. Maka daerah otonom diharapkan mempunyai pendapatan sendiri untuk membiayai penyelenggaraan urusan rumah tangganya, hal ini sejalan dengan pendapat Pamudji yang menyatakan : pemerintahan daerah tak dapat melaksanakan fungsinya dengan efektif dan efisien tanpa biaya yang cukup untuk memberikan pelayanan dan pembangunan, keuangan inilah merupakan salah satu dasar kriteria untuk mengetahui secara nyata kemampuan daerah dalam mengurus rumah tangganya sendiri.
Pendapat diatas didukung juga oleh D.J. Mamesah : “Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban yang dapat dinilai dengan uang, demikian pula segala sesuatu baik berupa uang maupun barang yang dapat dijadikan kekayaan daerah sepanjang belum dimiliki / dikuasai oleh negara atau daerah yang lebih tinggi serta pihak-pihak lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
+/- Untuk Download

Download Jurnalnya.

Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja

ABSTRACT
An appropriate utilization of information technology (IT) would enable a company to gain competitive advantages, while improving individual performances of the company’s employees. Before utilizing IT, an IT developer must understand factors considered in deciding IT application. This research aims to investigate factors influencing IT
utilization and the impact on individual performance in Taxation Office KPP Pratama West Denpasar. Sample consists of all employees using IT to have job done. Data are obtained using questionnaire and documentation. Hypothesis are tested with multiple and simple regression.
Results show that factors like social, affect, job fitness, long-term consequences, and job complexity simultaneously affect IT utilization positively and significantly. Partially, job fitness and long-term consequences provide positive and significant impact; while social factor, affect, and complexity have positive relation with IT utilization but not significant. Furthermore, facilitating condition factor negatively related but insignificant to IT utilization. Finally, the IT utilization affects
individual performance positively and significantly.
Keywords: technology application, IT utilization, individual performance, information system developer

Berdasarkan hasil analisis dan simpulan, terlihat adanya beberapa kontradiksi antara hasil penelitian ini dengan penelitian terdahulu mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan teknologi informasi. Oleh karena itu, diharapkan penelitian ini dapat dilanjutkan oleh peneliti lain dengan lokasi yang berbeda di perusahaan-perusahaan atau organisasi yang sarat dengan pemanfaatan teknologi informasi yang tinggi, seperti pada perusahaan telekomunikasi, bank swasta atau pemerintah, dan perusahaan lainnya yang memanfaatkan teknologi informasi dalam bekerja.
+/- Untuk Download

Download Skripsi Disini.

Skripsi manajemen Sumber daya manusia : MEMBINA SEMANGAT KERJA UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN

ABSTRAK
Penafsiran yang keliru sering terjadi bahwa produktivitas kerja karyawan yang rendah
karena terbatasnya sumber daya yang dimiliki perusahaan atau ketidakpuasan karyawan yang dipicu oleh upah atau gaji yang rendah. Pendapat itu benar dan tidak dapat dibantah, tetapi jika dikaji secara mendalam ternyata semangat kerja jauh lebih besar peranan dan pengaruhnya terhadap produktivitas kerja. Semangat kerja dapat bergerak dari semangat kerja rendah ke semangat kerja tinggi atau sebaliknya tergantung pada faktor-faktor yang mempengaruhi dan pembinaan yang dilakukan secara terus-menerus. Perusahaan yang mampu membina dan memelihara semangat kerja karyawan yang tinggi tentu memperoleh banyak keuntungan, yaitu disiplin karyawan meningkat, komitmen dan kerja sama karyawan meningkat sehingga tercapainya kepuasan kerja. Produktivitas tidak berarti membuat karyawan bekerja lebih lama atau lebih keras, tetapi menekankan hasil perencanaan yang tepat, investasi yang bijaksana, teknologi baru, cara kerja yang lebih baik, dan meningkatkan efisiensi. Produktivitas kerja tergantung pula pada usaha yang penuh kesadaran dari karyawan yang tercermin dari semangat kerjanya.

Kata kunci : semangat kerja, produktivitas kerja

ABSTRACT
The misinterpretation of the low employee productivity often occurs because the limited
of company’sources or the unsatisfied of the employee which is caused by the low rate of the take home pay or salary. The statement stated above is absolutely right and can not be argued, but when it is analyzed deeply, working spirit takes a bigger role and it much influences the productivity. Working spirit can move from the low working spirit to the high working spirit or vice versa, it depends on the affected factors and supervising which will be done gradually. A company which be able to supervise and maintain high spirit of the employee can gain a lot advantages, those are discipline, commitment and corporation of the employee has increased so that it can reach working satisfaction. Productivity does not make the employee work longer or harder meanwhile it emphasizes on the result of the appropriate planning, wise investment, new technology, the better way of working, and increasing the efficiency. Productivity depends on the conscious effort from the employee which can be seen from the employee’s working spirit.

Key words: working spirit, employee productivity
+/- Untuk Download

Hubungan Antara Motivasi Berprestasi dan Sikap Kerja Guru Terhadap Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan dengan Kinerja Guru

Thesis Keguruan dan Pendidikan
ABSTRACT

Intention of this research is to 1) knowing relation achievement motivation with eacher performance 2) knowing relation attitude learn to management of make-up of quality of education with teacher performance 3) knowing relation by together achievement motivation and attitude learn to management of make-up of quality of education with teacher performance. Subjek in this research are taechers of SMK Negeri of Samarinda have status PNS a number of 346, namely from school of SMK Negeri 1 Samarinda, SMK Negeri 2 Samarinda, SMK Negeri 3 Samarinda, SMK Negeri 4, SMK Negeri 5 Samarinda, SMK Negeri 6 Samarinda, SMK Negeri Samarinda, SMK Negeri 8 Samarinda, SMK Negeri 9, SMK Negeri 10 Samarinda. As sampel 25% from amount of population 346 that is 84 respondens, technique intake of sampel using sampling random quota. Research Istrumen require to test by and validity of reliabilitas to know instrument items mainstay and authenticity which used in research.
Validity test and of reliabilitas internally consistency. Method which is used in this research method of survey.
Data relation analysis between this variable will use analysis of regresi ( anareg). Before by statistical analysis in front test prerequisite in the form of test of normalitas swampy forest and test of lineritas. Result of research are:
1) there are positive relation Achievement Motivation] with teacher performance. Correlation Coefficient ( rx1y) equal to 0,377 with p = 0,000 ( p<0,01) r =" 0,506."
+/- Untuk Download

Hubungan Antara Motivasi Berprestasi dan Sikap Kerja Guru Terhadap Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan dengan Kinerja Guru

Thesis Keguruan dan Pendidikan
ABSTRACT

Intention of this research is to 1) knowing relation achievement motivation with eacher performance 2) knowing relation attitude learn to management of make-up of quality of education with teacher performance 3) knowing relation by together achievement motivation and attitude learn to management of make-up of quality of education with teacher performance. Subjek in this research are taechers of SMK Negeri of Samarinda have status PNS a number of 346, namely from school of SMK Negeri 1 Samarinda, SMK Negeri 2 Samarinda, SMK Negeri 3 Samarinda, SMK Negeri 4, SMK Negeri 5 Samarinda, SMK Negeri 6 Samarinda, SMK Negeri Samarinda, SMK Negeri 8 Samarinda, SMK Negeri 9, SMK Negeri 10 Samarinda. As sampel 25% from amount of population 346 that is 84 respondens, technique intake of sampel using sampling random quota. Research Istrumen require to test by and validity of reliabilitas to know instrument items mainstay and authenticity which used in research.
Validity test and of reliabilitas internally consistency. Method which is used in this research method of survey.
Data relation analysis between this variable will use analysis of regresi ( anareg). Before by statistical analysis in front test prerequisite in the form of test of normalitas swampy forest and test of lineritas. Result of research are:
1) there are positive relation Achievement Motivation] with teacher performance. Correlation Coefficient ( rx1y) equal to 0,377 with p = 0,000 ( p<0,01) 2) there are positive relation between attitude learn to management of is make-up of quality of education with teacher performance. Correlation Coefficient ( rx2y) equal to 0,505, 3) there are positive relation by together between] achievement motivation and attitude learn to management of is make-up of quality of education with teacher performance. Can be said that to more and more highly of motivation of perprestasi learn and more and more both for going into effect in school, hence will follow progressively mount teacher performance. Hypothesis test computingly obtained by correlation coefficient price equal to R = 0,506. Keywords : Achievement Motivation, Attitude Learn To Management of Make-Up Of Quality Of Education,

Download Bab :
Bab I
Bab IIa
Bab IIb
Bab III
Bab IV
Bab V
Daftar Pustaka
Instrument Penelitian

Pemberdayaan Perempuan, Kredit Mikro, dan Kemiskinan:

ABSTRACT
This study evaluates implementation of society empowerment program in the East Java Province. that program is called KDP (Kecamatan Development Program). It is found that PPK has hit the target, that is poor district. The target precision is measured from physical condition oh respondent house, which is connected positively with respondent income. It means that the more lower the respondent income, the more worse their house condition. At micro level, PPK through its micro credit, enables to create average additional income 10% per year for its borrower. This study observes a success of woman group in making use credit micro, and there is a strong Spearman relationship between frequency of the group meeting and the group default in credit. In the culture of rural society, many women are strongly demanded to take care of their domestic problems, so that they feel expensive to leave their house (let alone their village) for a long
time. This role enables rural women to interact each other intensively within their group, so that social coordination within them could be realized. For a rural women with debt, running away from her group is more expensive than thinking seriously to pay her debt to her group.
Keywords: Proverty, Distriet Empowerment Program, Saving & Debt Club for Women, Productive Economics Unit.

ABSTRAK
Studi ini mengevaluasi pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat di Propinsi Jawa Timur. Program itu bernama PPK (Program Pengembangan Kecamatan). Ditemukan bahwa PPK sudah mengenai sasarannya, yaitu kecamatan miskin. Ketepatan sasaran itu diukur dari kondisi fisik rumah responden yang ternyata berhubungan positif dengan pendapatan responden. Ini berarti semakin rendah pendapatan responden, the semakin buruk kondisi fisik rumahnya. Pada tingkat mikro, PPK--dengan kredit mikronya—mampu menciptakan tambahan pendapatan 10% per tahun bagi peminjamnya. Studi ini melihat keberhasilan
perempuan dalam memanfaatkan kredit mikro dan menemukan adanya korelasi yang kuat antara frekuensi pertemuan kelompok perempuan dan besarnya tunggakan cicilan kelompok itu. Dalam kultur masyarakat perdesaan, kaum perempuan dituntut untuk lebih banyak mengurusi masalah-masalah domestiknya, sehingga mereka merasa mahal untuk berlama-lama meninggalkan rumahnya, apalagi meninggalkan desanya.
Peran ini memungkinkan kaum perempuan untuk secara intens berinteraksi dengan kelompoknya, sedemikian rupa sehingga fungsi social coordination bisa lebih sering terjadi. Peran ini pula membuat perempuan lebih memilih untuk memikirkan secara serius bagaimana membayar utang kepada kelompoknya, daripada menanggung rasa malu karena menunggak utang itu.
Kate kunci: Kemiskinan, Program Pemberdayaan Kecamatan (PPK), Kelompok Simpan Pinjam khusus Perempuan (SPP), Kelompok Usaha Ekonomi Produktif (UEP)
download jurnal

Dampak Pengganda Usaha Kecil Sektor Pariwisata Terhadap Pertumbuhan Perekonomian Bali

ABSTRACT
Development in Bali Province Bali based on economic aspect with emphasis at agricultural sector in wide meaning to continue of efforts to settle self sufficiency in food, development of tourism sector with character culture of Bali which is soul by Hinduism, and also small industrial sector and small industry which related to agricultural sector and tourism sector. Objective of the research area: (1) to know contribution of small industry on tourism sector to Bali regional income (gross added value), (2) to know know impact of output and income multiplier generated by small industries at tourism sector toward growth of economics sectors in Bali. This research use approach of Input-Output Tourism Bali year 2000, as source of data and also data-processing method to answer the objective research.
Result of research found that: (1) contribution of tourism small enterprise toward Bali
regional income (gross added value) is equal to Rp 2.694.049 million or 16,3% from
totalizing income of Bali regional. Primary Input Coefficient of tourism small small enterprise equal to 0,618 (> 0,5) including is efficient, because it can create wages, salary, profit or enterprise surplus and indirect tax that big, meaning also can become mover machine of Bali economics region, specially indirect and direct society activities who related direct and indirect to the small industry mentioned; (2) The tourism small enterprise has output multiplier impact bigger than average multiplier. This indicates that small industries at tourism sector have ability as trigger of growth of Bali region economics region. Although this small industry have income multiplier impact smaller than average multiplier, but this small enterprise can create income higher toward other economic sectors from each of ones monetary that expended to fulfill request finally.
Tourism small enterprise have potential and strategic role to be developed and also personate as trigger of economic growth. Therefore this tourism small enterprise should be developed and constructed , either through capital aid, training of management, and also aid access market, so that powered progressively and professional.
Key Words: Impact, Small Enterprise, Tourism, Input-Output Model

ABSTRAK
Pembangunan di Propinsi Bali didasarkan pada bidang ekonomi dengan titik berat pada sektor pertanian dalam arti luas guna melanjutkan usaha-usaha memantapkan swasembada pangan, pengembangan sektor pariwisata dengan karakter kebudayaan Bali yang dijiwai oleh agama Hindu, serta sektor industri kecil dan kerajinan yang berkaitan dengan sektor pertanian dan sektor pariwisata. Tujuan penelitian ini yaitu: (1) mengetahui kontribusi usaha kecil pada sektor pariwisata terhadap pendapatan regional Bali (nilai tambah bruto), (2) mengetahui dampak pengganda output dan pendapatan yang ditimbulkan oleh usaha kecil sektor pariwisata terhadap pertumbuhan perekonomian Bali. Penelitian ini menggunakan pendekatan Input-Output Pariwisata Bali tahun 2000, baik sebagai sumber data utama maupun metode pengolahan data untuk menjawab tujuan penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kontribusi usaha kecil sector pariwisata terhadap pendapatan regional bali (nilai tambah bruto) adalah sebesar Rp 2.694.049 juta atau 16,3% dari total pendapatan regional Bali. Koefisien Input Primer (KIP) usaha kecil sebesar 0,618 (>0,5) termasuk efisien, karena mampu menciptakan upah, gaji, surplus usaha dan pajak tidak langsung yang besar, berarti pula mampu menjadi mesin penggerak perekonomian daerah Bali, khususnya aktivitas-aktivitas masyarakat yang terkait langsung dan tidak langsung dengan usaha kecil tersebut; (2) Usaha kecil sektor pariwisata memiliki dampak pengganda output lebih besar dari pada pengganda rata-rata. Ini menunjukkan bahwa usahausaha kecil pada sektor pariwisata memiliki kemampuan sebagai pemicu pertumbuhan perekonomian daerah Bali. Walau usaha kecil ini memiliki dampak pengganda pendapatan lebih kecil dari pada pengganda rata-rata, tetapi usaha kecil ini mampu menciptakan pendapatan lebih tinggi terhadap sektor-sektor ekonomi lainnya dari setiap satu-satuan meneter yang dikeluarkan untuk memenuhi permintaan akhirnya.
Usaha kecil pariwisata memiliki peran strategis dan potensial untuk dikembangkan serta berperan sebagai pemicu pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, usaha-usaha kecil sektor pariwisata ini sebaiknya terus dikembangkan dan dibina, baik melalui bantuan permodalan, pelatihan manajemen, maupun bantuan akses pasar, sehingga semakin berdaya
dan profesional.
Kata Kunci: Dampak, Usaha Kecil, Pariwisata, Model Input-Output
download jurnal

DISPARITAS DAN KONVERGENSI PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB)

ABSTRACT
This research is aimed at analyzing regional disparity among regencies in Bali Province from 1993 up to 2006. Williamson’s weighted coefficient of variation is used to measure the regional disparity in Bali. Besides of regional disparity, this research has identified the convergence or divergence of PDRB per individual person, and also any factors that have been influencing the regional disparity and convergence. The result of analyzes indicates that there is an increasing regional disparity among regencies in Bali during 1993-2006. Many factors caused disparity are Lag PDRB Per Capyta, Investment Allocation, human capital, and employer. From the result of pooled data estimation, the Investment allocation influences the regional convergence.
Keywords : Disparity, Convergency, Williamson’s weighted coefficient



Gambaran Umum Disparitas dan Konvergensi PDRB per Kapita Bali
Disparitas antar daerah tidak dapat dihindari akibat tidak terjadinya efek perembesan ke bawah (trickkle down effect) dari output secara nasional terhadap masyarakat mayoritas bahkan sampai saat sekarang (reformasi). Kenikmatan hasil output nasional hanya dinikmati oleh segelintir golongan minoritas. Angka kemiskinan absolut justru meningkat karena semakin lebarnya jurang perbedaan antara golongan kaya dengan golongan miskin. Sampai tahun 2006, jumlah penduduk miskin di Indonesia adalah sebesar 39,05 Juta orang, sedangkan untuk Provinsi Bali adalah sebanyak 243.500 orang. Disparitas pendapatan antar daerah merupakan topik yang perlu dikaji dengan memperhitungkan beberapa alasan. Dasar utama menariknya hal ini untuk diteliti karena disparitas merupakan suatu hal yang dapat menghambat pembangunan daerah khususnya dan pembangunan nasional pada umumnya. Provinsi Bali yang memiliki delapan kabupaten dan satu kota dengan potensi daerahnya yang relative berbeda telah mengalami disparitas pendapatan. Gejala disparitas pendapatan per kapita antar kabupaten/kota di Provinsi Bali dapat digambarkan pada Tabel 1 dengan menggunakan indikator PDRB per kapita atas dasar harga kostan 2000 dari tahun 1993 sampai tahun 2006. Data yang tersaji pada Tabel 1 menggambarkan bahwa kondisi kesejahteraan masing-masing kabupaten/kota mengalami ketimpangan. Peringkat tertinggi dalam PDRB per kapita antar kabupaten/kota selama tahun 1993 sampai dengan tahun 2006 dipegang oleh Kabupaten Badung, yang kemudian disusul oleh Kota Denpasar. Dua wilayah tersebut yang memiliki PDRB per kapita di atas PDRB perkapita Provinsi Bali selama kurun waktu 1993-2006. Perbedaan yang sangat mencolok terlihat dari PDRB per kapita antara Badung (PDRB per kapita tertinggi) dengan Karangasem (PDRB per kapita terendah).
download jurnal

Pengaruh Rasio Modal Saham Terhadap Return Saham

ABSTRACT
The purpose of this research is to know the influence of market value ratio to return in the telecommunication go public companies in Indonesia. This research uses multiple regression linear method, examination of hypothesis by using t test, F test and R2 test. The result of this analysis indicates that simultaneously all independent variables (ROE, PER, BVPS, and PTBV) do not have a positive and significant effect to dependent variable (return). It means that return variable influenced by other variables which do not included in this research. Partially, all independent variables (ROE, PER, BVPS, and PTBV) do not have a positive and significant effect to dependent variable (return) Keywords: Return on equity, price earning ratio, book value per share, price to book value, return.

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rasio modal saham terhadap return pada perusahaan-perusahaan telekomunikasi terbuka di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linier berganda, pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t, uji F, dan uji R2. Hasil analisis menunjukkan bahwa secara simultan (secara bersama-sama), semua variabel independen (ROE, PER, BVPS, dan PTBV) secara signifikan dan positif tidak memiliki pengaruh terhadap variabel dependen (return). Hal ini berarti bahwa variabel return dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Secara parsial, semua variabel independen (ROE, PER, BVPS, dan PTBV) tidak memiliki pengaruh secara signifikan dan positif terhadap variabel dependen (Return).
Kata kunci: Laba atas ekuitas, harga-laba, nilai buku per lembar saham, harga saham per nilai buku, imbal hasil.
download Jurnal

Determinan Investasi Di Indonesia

ABSTRACT
Investment is an important component in economical growth. Although contribution of
investment in Gross Domestic Product (GDP) of Indonesia is relatively small, investment has an important role in determining demand aggregates. It is caused by that investment tends to be relatively instable if it is compared with consumption expenditures so that fluctuation in investment may cause economical recession and boom. Besides, investment is very important for manpower productivity and capital stock to improve social prosperity.
This research tries to make a model to analyze determinant private investment by inserting various variables which theoretically are estimated to have a strong effect, namely, interest, government investment expenditure, Gross Domestic Product (GDP), exchange rate and inflation. By Error Correction Method (ECM) technique, it can be decided the best model, therefore the interpretation of result will not cause confusing with the best interpretation. The result is a form of balance of independent and dependent variable in long term as well as short term period. The comparison of models shows that log natural transformation model produces better result than normal regression both in F-test, R 2 value as well as partial significance.
Seeing the result of the research, it can be recommended that whatever the policy and
regulation of the government is, the most important point is its implementation in the field. By considering various economical factors, it must be admitted that the investment climate in Indonesia is very potential but also susceptible. Some supporting factors, such as, infrastructure supply through partnership private public model, finding out other sources of funding that loan both from local investors as well as foreign investors are very necessary.
Key words : private investment, determinant factor, ECM

ABSTRAK
Investasi merupakan komponen yang penting dalam pertumbuhan ekonomi. Meskipun
sumbangan investasi dalam PDB Indonesia masih relatif kecil, namun investasi masih memiliki peran penting dalam penentuan permintaan agregat. Hal ini disebabkan oleh investasi cenderung relatif tidak stabil (volatile) apabila dibandingkan dengan pengeluaran konsumsi sehingga fluktuasi investasi dapat menyebabkan resesi dan boom dalam perekonomian. Selain itu, investasi sangat penting bagi pertumbuhan stock kapital dan produktivitas tenaga kerja guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Penelitian ini mencoba membuat model dalam menganalisis determinan investasi swasta
dengan memasukkan berbagai variabel yang secara teoretis diduga berpengaruh kuat, yaitu suku bunga, pengeluaran investasi pemerintah, produk domestik bruto (PDB), kurs, dan inflasi.
Dengan teknik error correction methode (ECM) akan diputuskan model terbaik sehingga
interpretasi hasil tidaklah menyesatkan dengan interpretasi terbaik. Hasil ini merupakan bentuk keseimbangan independen variabel dengan dependen variabel, baik pada jangka panjang maupun jangka pendek. Perbandingan model menunjukkan bahwa model transformasi natural logaritma mendatangkan hasil yang lebih baik dibandingan dengan model regresi biasa, baik dalam nilai F-test, R2, maupun signifikansi parsial.
Melihat hasil penelitian, dapat disarankan bahwa apa pun kebijakan dan deregulasi yang
dilakukan pemerintah, yang terpenting adalah implementasi di lapangan. Dengan
mempertimbangkan berbagai faktor, ekonomi dan nonekonomi, iklim investasi di Indonesia
haruslah diakui sangat potensial, namun juga rentan. Beberapa faktor penunjang, seperti
penyediaan infrastruktur melalui model public private partnership, mencari sumber pembiayaan selain pinjaman, kebijakan stabilisasi yang konsisten dan menumbuhkan kepercayaan, baik dari masyarakat maupun investor swasta asing dan domestik sangat dibutuhkan.
Kata kunci: investasi swasta, faktor determinan, ECM
Download Jurnal

Jurnal Teknik Sipil : Analisa Produktifitas Pekerja Dengan Metode Work Sampling

Download Jurnal Teknik Sipil
ABSTRACT
There are various methods that can be employed to measure construction labor productivity. However it is difficult to measure accurately the labor productivity. Work sampling is a relatively easy- to-use method for measuring productivity.
The main objective of this research is to analyze labor productivity on projects X and Y utilizing work sampling method. The productivity measure obtained from the analysis is labor utilization rate (LUR). Besides, this research is intended to investigate factors influencing the LUR in both projects by way of questionnaire.
The work sampling analysis shows that in overall LUR of project X and Y was 55.13% and 44.45% respectively. Comparison of LUR on the same types of works indicates that productivity of project X was higher. The questionnaire analysis further confirms that in general the conditions of the influencing factors in project X were better that those in project Y, and that three factors were found significantly different, i.e. material, scaffolding and schedule. The research also details LUR analyses based on the labor working hours (morning, noon, and afternoon).
Keywords: productivity, work sampling, labor utilization rate, productivity factors.

ABSTRAK
Terdapat banyak metode yang bisa digunakan untuk mengukur produktivitas tenaga kerja di
lapangan. Namun, pengukuran produktivitas tenaga kerja secara akurat sulit dilakukan. Work sampling adalah salah satu metode pendekatan yang bisa digunakan untuk mengukur
produktivitas dengan cukup mudah. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menganalisa produktivitas pekerja pada proyek X dan Y dengan metode work sampling. Ukuran produktivitas yang didapat dari analisa ini adalah labor utilization rate (LUR). Selain itu, penelitian ini juga meninjau faktor-faktor yang dapat mempengaruhi LUR di kedua proyek tersebut dengan cara kuesioner.
Hasil analisa work sampling menunjukkan bahwa secara keseluruhan LUR pada proyek X dan Y
adalah 55,13% dan 44,45%, secara berturut-turut. Perbandingan nilai LUR pada jenis pekerjaan yang sama, menunjukkan bahwa produktifitas pada proyek X lebih tinggi. Analisa kuesioner menunjukkan bahwa secara umum keadaan faktor-faktor di proyek X lebih bagus dari pada di proyek Y, dan tiga faktor ditemukan berbeda secara signifikan, yaitu faktor material, perancah dan schedule. Penelitian ini juga melihat LUR berdasarkan jam kerja (pagi, siang, dan sore).
Kata kunci: produktivitas, work sampling, labor utilization rate, faktor produktifitas.
Download Jurnal

Pengukuran Dan Analisa Kinerja Dengan Metode Balanced Scorecard

Download Jurnal Teknik Industri
ABSTRACT
This research is done to measure and analyse of “X” Corporatio’s performance used Balanced Scorecard method. This research is done because the measurement system that used for this time is just measure the performance of financial perpective
Keywords: Performance analysis and measurement, Balanced Scorecard .

ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengukur dan menganalisa kinerja di PT.”X” dengan menggunakan metode Balanced Scorecard . Penelitian ini dilakukan karena sistem pengukuran yang dipakai selama ini hanya mengukur kinerja dari financial perspective.
Kata kunci: Pengukuran dan analisa kinerja, Balanced Scorecard .
Download Jurnal

Pengaruh Variabel Motivasi Terhadap Produktivitas Kerja

ABSTRACT
The research was carried out to find the effect of motivation variables such as physical need, safety and labor need, social need, self-esteem need, and actualization need on the productivity of workers at home industries in Sidoarjo region. This research also intended to find which variables mostly affect that productivity.
I used the primary data which was derived form a survey on 40 respondents of home industries located at 4 local districts in Sidoarjo region: Tanggulangin, Candi, Buduran and Waru.
The technique of data collecting used in this research wan Non Proportional Satisfied Random Sampling. Validity and reliability analysis was used to test the validity and reliability technique. Double linear regression was used as an analysis model. This model was chosen because this research intended to find to that extend independent variables affect dependent variables.
This research indicated that motivation variables such as physical need, safety need, labor safety need, social need, self-esteem need and actualization need together showed a significant effect on the productivity of worker at home-industries in Sidoarjo.
Partial and simultaneous analysis both indicated that, among those variables, physical both indicated the strongest influence, especially at Candi region. This was in line with the type of industry in that region that is "tempe" (soybean cake) industry. This industry offers lower payment/wages compared with other industries which produce bags, suitcases, shoes and other leather handicraft. The result of
calculation for all the district as well as for each district indicated that selfactualization variables did not al all affect the productivity of workers. This was indicated by the regression coefficient value and the low T value which conformed to the theory that self-actualization need is the last-fulfilled need after the other four needs. This condition was supported by the low education level of the workers which approved from the data collecting through questionnaire.
I hope the result of this research can be value for businessmen at home industries as an input in motivating their workers and in the company policymaking.
Keywords: motivations, productivity, workers, need, home industries

ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel motivasi yang terdiri atas kebutuhan fisiologis, kebutuhan keselamatan dan keamanan kerja, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan serta kebutuhan aktualisasi terhadap produktivitas tenaga kerja karyawan pada industri rumah tangga di Kabupaten Sidoarjo. Disamping itu juga ingin diketahui cariabel mana yang mempunyai pengaruh yang kuat atau dominan terhadap produktivitas tenaga kerja karyawan.
Adapun data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh melalui survei terhadap 40 (empat puluh) responden industri rumah tangga yang berlokasi di 4 (empat) kecamatan yaitu : Kecamatan Tanggulangin, Candi, Buduran dan Waru di wilayah Kabupaten Sidoarjo. Teknik pengumpulan data yang diambil dengan menggunakan Teknik Non Proporsional Stratified Random Sampling.
Untuk menguji kesahihan dan keandalan intrumen penelitian digunakan analisis validitas dan reabilitas. Teknik validitas yang digunakan adalah construct validity sedangkan teknik reabilitas adalah split-half method (belah dua).
Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda. Model ini dipilih karena dalam penelitian ini ingin mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel tidak bebas.
Berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan bahwa variabel-variabel motivasi yang terdiri dari kebutuhan fisiologis, kebutuhan keselamatan dan keamanan kerja, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan serta kebutuhan aktualisasi secara serempak menunjukkan pengaruh yang bermakna terhadap produktivitas tenaga kerja karyawan pada industri rumah tangga di Kabupaten Sidoarjo.
Dari hasil pengujian secara parsial maupun simultan diketahui kebutuhan fisiologis mempunya pengaruh yang paling kuat diantara variabel lainnya terutama untuk Kecamatan Candi. Hal ini sesuai dengan jenis industri rumah tangga di kecamatan tersebut yaitu sayangan dan industri tempe. Dimana industri rumah tangga ini memberikan upah yang lebih rendah dibandingkan dengan industri yang berlokasi di tiga kecamatan lainnya (Kecamatan Tanggulangin, Buduran dan Waru) yang memproduksi tas, koper ataupun sepatu serta kerajinan kulit. Selanjutnya dari semua hasil perhitungan baik yang menggunakan data gabungan seluruh kecamatan maupun untuk masing-masing kecamatan, variabel kebutuhan
aktualisasi diri didapatkan tidak berpengaruh sama sekali terhadap perubahan produktivitas tenaga kerja. Hal ini terbukti dengan didapatkannya nilai koefisien regresi dan nilai t hitungnya yang rendah. Sesuai dengan teori bahwa kebutuhan aktualisasi diri merupakan kebutuhan yang paling akhir sendiri pemenuhannya setelah ke empat kebutuhan lainnya terpenuhi. Kondisi ini didukung oleh rendahnya tingkat pendidikan para tenaga kerja karyawan yang tercermin dari hasil pengumpulan data melalui kuisioner.
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengusaha industri rumah tangga yang ada di Kabupaten Sidoarjo sebagai masukan yang berupa informasi tentang pengaruh variabel-variabel motivasi terhadap produktivitas tenaga kerja karyawan, yang dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan untuk memotivasi pekerjanya.
Kata kunci : motivasi, produktivitas, tenaga kerja, kebutuhan dan industri rumah tangga.
Download Jurnal

Transformational Leadership and Work Motivation in Modern Organizations

Abstract
This study investigates the relationship between transformational leadership and work
motivation in modern organizations. Critical attention is given to transformational leaders’ competencies needed to motivate individuals/teams effectively and improve employee performance. Some implications of the study are discussed including the need for supervisors
to acquire and use emotional intelligence competencies and empowerment tools in order to
enhance their own transformational leadership and develop motivational strategies. Moreover, organizational culture and design can affect skilled employee motivation levels in several ways such as job rotation ,participation, employment security, performance appraisal, compensation systems, training and task allocation.
Keywords: Transformational Leadership, Work Motivation, Modern organizations.

Introduction
The role of leadership in management is largely determined by the organisational culture of the company. Managers' beliefs, values and assumptions are of critical importance to the overall style of leadership that they adopt. There are several different leadership styles that can be identified within organizational context. Each style has its own set of good and not-so-good characteristics, and
each uses leadership in a different way11,18. Perhaps the most difficult aspect of being a work
team leader is motivation of team members. Work teams may be more successful in achieving organizational goals if their members are empowerment to do their jobs21. Conversely, if their authority and responsibility are restricted, team members may well reduce their levels of commitment. They might continue to perform satisfactorily but with little enthusiasm for improving quality and
productivity33. Informal meetings between individuals on regular basis empower joint decision-making and participative management. Moreover, the existence of accurate job description on individual / team basis is associated positively with effective task allocation and the absence of role conflict26. Under these conditions it is more likely to assign jobs to employees, so as to minimize costs and to ensure that the allocation respects the employees’ abilities and fosters job satisfaction.
download jurnal

Job Satisfaction of the Highly Educated: The Role of Gender, Academic Tenure, and Comparison Income

ABSTRACT
The determinants of job satisfaction are estimated for Ph.D. level scientists in the United States across academic and nonacademic sectors. Female scientists report lower job satisfaction than males in academia but higher job satisfaction than males in the nonacademic sector. Academic scientists with tenure have substantially greater job satisfaction than non-academic scientists but academic scientists without tenure report similar levels of satisfaction as non-academic scientists. Finally, in each sector, job satisfaction is greater when comparison income is greater in their own sector, while comparisons across sectors generally do not affect job satisfaction.
Key Words: Job satisfaction, highly educated workers, gender differences

download journal

Perilaku Konsumen dan Tindakan Dalam Pemasaran

CONSUMER BEHAVIOR AND MARKETING ACTION
Premise dalam buku ini menyatakan bahwa strategi pemasaran harus berlandaskan pada faktor-faktor yang mempengaruhi prilaku konsumen. Dalam gambar 1.1 “model prilaku konsumen “ menunjukkan penekanan pada interaksi antara pemasar dan konsumen. Komponen sentral dari model adalah pengambilan keputusan konsumen, yaitu pemahaman dan evaluasi informasi merek, bagaimana pertimbangan alternatif merek disesuaikan dengan kebutuhan konsumen, dan
keputusan untuk merek.

download jurnal

Penyusunan Anggaran Sebagai Alat Manajemen Dalam Pencapaian Tujuan

BAB I
PENDAHULUA
N
Penyusunan anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja dalam rangka waktu satu tahun, yang dinyatakan dalam satuan moneter dan satuan kuantitatif orang lain. Penyusunan anggaran sering diartikan sebagai perencanaan laba (proft planing). Dalam perencanaan laba, manajemen menyusun rencana operasional yang implikasinya dinyatakan dalam laporan laba rugi jangka pendek dan jangka panjang, neraca kas dan modal kerja yang diproyeksikan dimasa yang akan datang.
Untuk melukiskan anggaran dan proses penyusunan anggaran, layaknya sebagai suatu proyek pembangunan gedung berlantai tiga puluh. Untuk membangun gedung tersebut diperlukan waktu tiga tahun. Gedung tersebut akan dibangun berdasarkan cetak biru (blue print) dan berdasarkan rencana biaya yang dibuat oleh arsitek. Setiap bulan dibuat anggaran biaya untuk pedoman dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan setiap bagian gedung tersebut, sehingga keseluruhan pekerjaan gedung tersebut dapat terlaksana sesuai dengan blue print yang telah
dibuat dengan rencana biaya yang telah disusun sebelum proyek dilaksanakan.
Pengelolaan perusahaan tidak jauh berbeda dengan pengelolaan suatu proyek pembangunan gedung yang dijelaskan diatas. Untuk jangka waktu tertentu, misalnya lima sampai sepuluh tahun, manajemen puncak menetapkan kearah mana perusahaan akan dijalankan. Manajemen puncak menyusun semacam blue print tentang kondisi yang akan dicapai perusahaan dalam jangka panjang. Blue print ini berupa program jangka panjang yaitu pangsa pasar, produk dan teknologi produksi, keuangan, kepegawaian, citra perusahaan, sistem inforrnasi manajemen, budaya perusahaan dan lain sebagainya. Manajemen mengalokasikan sumber daya yang ada untuk setiap program yang disusunnya. Untuk menjamin terlaksananya program tersebut, manajemen menyusun anggaran yang berisi rencana kerja tahunan dan taksiran nilai sumber daya yang diperlukan untuk pelaksanaan rencana kerja tahunan dan taksiran nilai sumber daya yang diperlukan untuk pelaksanaan rencana kerja tersebut. Dalam proses penyusunan anggaran tersebut, ditunjuk manajer yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan rencana kerja dan dialokasikan berbagai sumber daya yang diperlukan kepada manajer yang bersangkutan. Anggaran menjamin pelaksanaan rencana kerja dengan biaya yang sesuai dengan yang direncanakan dalam anggaran. Dengan demikian penyusunan anggaran dimaksudkan untuk memberikan jaminan pencapaian blue print tentang program jangka panjang, yang mencakup pangsa pasar, produk dan teknologi produksi, kepegawaian, keuangan, citra perusahaan, sistem informasi manajemen, budaya perusahaan dengan biaya sesuai dengan yang dianggarkan sebelumnya.
Anggaran disusun oleh manajemen dalam jangka waktu satu tahun membawa perusahaan ke kondisi tertentu yang diinginkan dengan sumber daya yang diperkirakan. Dengan anggaran, manajemen mengarahkan jalannya perusahaan kesuatu kondisi tertentu. Mungkinkah perusahaan dijalankan berdasarkan anggaran yang dibuat tidak berdasarkan program jangka panjang? Mungkin saja manajemen hanya menyusun anggaran tahunan, tidak menyusun anggaran jangka panjang.

download jurnal

Manajemen Konflik dan Peranannya Dalam Organisasi

PENDAHULUAN
Jurnal Manajemen Konflik. Dalam sebuah organisai, pekerjaan individual maupun sekelompok pekerja saling terkait dengan pekerjaan pihak-pihak lain. Ketika suatu konflik muncul di dalam sebuah organisasi, penyebabnya selalu diidentifikasikan sebagai komunikasi yang kurang baik. Demikian pula ketika suatu keputusan yang buruk dihasilkan, komunikasi yang tidak efektif selalu menjadi kambing hitam. Para manajer bergantung kepada ketrampilan berkomunikasi mereka dalam memperoleh informasi yang diperlukan dalam proses perumusan keputusan, demikian pula untuk mensosialisasikan hasil keputusan tersebut kepada pihak-pihak lain. Riset membuktikan bahwa manajer menghabiskan waktu sebanyak 80 persen
dari total waktu kerjanya untuk interaksi verbal dengan orang lain. Ketrampilan memproses informasi yang dituntut dari seorang manajer termasuk kemampuan untuk mengirim dan menerima informasi ketika bertindak sebagai monitor, juru bicara (Spekesperson), maupun penyusun strategi.
Sudah menjadi tuntutan alam dalam posisi dan kewajiban sebagai manajer untuk selalu dihadapkan pada konflik. Salah satu titik pening dari tugas seorang manajer dalam melaksanakan komunikasi yang efektif didalam organisasi bisnis yang ditanganinya adalah memastikan bahwa arti yang dimaksud dalam instruksi yang diberikan akan sama dengan arti yang diterima olh penerima instruksi demikian pula sebaliknya (the intended meaning of the same). Hal ini harus menjadi tujuan seorang manejer dalam semua komunikasi yag dilakukannya.
Dalam hal me-manage bawahannya, manajer selalu dihadapkan pada penentuan tuntuan pekerjaan dari setiap jabatan yang dipegang dan ditangani oleh bawahannya (role expectaties) dan konflik dapat menimbulkan ketegangan yang akan berefleksi buruk kepada sikap kerja dan perilaku individual. Manajer yang baik akan berusaha untuk meminimasasi konsukensi negatif ini dengan cara membuka dan mempertahankan komunikasi dua arah yang efektif kepada setiap anggota bawahannya. Disinilah manajer dituntut untuk memenuhi sisi lain dari ketrampilan interpersonalnya, yaitu kemampuan untuk menangani dan menyelesaikan konflik.
Manajer menghabiskan 20 persen dari waktu kerja mereka berhadapan dengan konflik. Dalam hal ini, manajer bisa saja sebagai pihak pertama yang langsung terlibat dalam konflik tersebut, dan bisa saja sebagai pihak pertama yang langsung terlibat dalam konflik tersebut, dan bisa pula sebagai mediator atau pihak ketiga, yang perannya tidak lain dari menyelesaikan konflik antar pihak lain yang mempengaruhi organisasi bisnis maupun individual yang terlibat di dalam organisasi bisnis yang ditanganinya.

KONFLIK DAN DEFENISINYA
Konflik dapat berupa perselisihan (disagreement), adanya ketegangan (the presence of tension), atau munculnya kesulitan-kesulitan lain di antara dua pihak atau lebih. Konflik sering menimbulkan sikap oposisi antara kedua belah pihak, sampai kepada tahap di mana pihak-pihak yang terlibat memandang satu sama lain sebagai penghalang dan pengganggu tercapainya kebutuhan dan tujuan masingmasing.
Subtantive conflicts merupakan perselisihan yang berkaitan dengan tujuan kelompok, pengalokasian sumber daya dalam suatu organisasi, distribusi kebijaksanaan dan prosedur, dan pembagian jabatan pekerjaan.
Emotional conflicts terjadi akibat adanya perasaan marah, tidak percaya, tidak simpatik, takut dan penolakan, serta adanya pertentangan antar pribadi (personality clashes).
Download Jurnal

Transaksi dengan Mata uang Asing dan Pengaruhnya Terhadap Neraca Pembayaran.

I. PENDAHULUAN
1. Era globalisasi ,
Era globalisasi adalah era dimana batas-batas negara suatu bangsa dalam segala bidang terutama bidang perdagangan dan arus investasi, semakin tidak jelas atau sering disebut borderless. Hal ini terutama didorong oleh liberalisasi perdagangan. Dampak yang akan langsung terasa adalah dalam hal persaingan. Dalam era globalisasi ini persaingan yang dihadapi menjadi global sifatnya. Era globalisasi akan menjadi kenyataan apabila perjanjian APEC,GATT (WTO), AFTA (untuk sumatera utara khusus :IMT-GT) akan secara resmi berlaku. Akibat perjanjian-perjanjian ini yang ikut ditanda tangani oleh Indonesia adalah akan timbulnya persaingan bebas. Pengusaha-pengusaha Indonesia harus bersaing dengan perusahaan luar negeri.
Tujuan dari GATT antara lain (Hadibroto, 1995):
1. Terciptanya perdagangan bebas, jujur diantara para negara peserta perjanjian.
2. Kesetabilan perdagangan international.
3. Penurunan dan penghapusan tarif bea masuk dan hambatan perdagangan lainnya
(tariff dan non tariff barriers)
Kita semua menyadari bahwa pada masa era globalisasi nanti semua kesepakatan tentang perdagangan internasional dalam rangka GATT, APEC, NAFTA, DAN AFTA sudah berlaku efektif. Pada dasarnya inti dari kesepakatan (agreement) tersebut adalah atas implementasi atas liberalisasi perdagangan dan investasi bebas disetiap kawasan. Tujuan jangka panjangnya adalah terwujudnya lingkungan ekonomi dan perdagangan internasional yang lebih terbuka, lebih mengalir bebas dan lebih transparan. Berdasarkan kecenderungan tersebut kita dapat memprediksi bahwa lingkungan bisnis tahlun 2020 nanti akan menjadi semakin ketat tingkat competitivenensnya .Dimasa itu nanti, arus perdagangan barang dan jasa lintas negara didunia akan lebih mudah dan murah. Arus barang impor tidak lagi dikenakan hambatan tarif dan non tarif yang tinggi. Sementara jasa-jasa luar negeri baik, baik disektor keuangan, perbankan, transportasi, infrastruktur, telekomunikasi maupun parisiwata akan bebas keluar masuk dari suatu negara kenegara lainnya. Hal ini menjadikaJn perbatasan ekonomi suatu negara akan makin memudar. (Marzuki usman, 1995) . Pada dasarnya, penetrasi ke pasar internasional dapat dilakukan melalui tiga cara yaitu ekspor, lisensi (Franchising) dan investasi langsung. Pada tahap awal lazimnya perusahaan memasuki pasar global dengan cara ekspor, kemudian setelah berhasil dilakukan licensing/ atau franchising. Apabila tahap pertama ini dapat dilalui dengan baik dan perusahaan telah mempunyai pengalaman yang cukup maka dapat dilakukan investasi langsung, misalnya dengan mendirikan cabang dinegara lain atau membentuk usaha patungan. Dengan alasan diataslah maka penulis berkenan untuk menulis paper ini dengan judul "Transaksi dengan mata uang asing dan hubungannya dengan neraca pembayaran internasional dikaitkan dengan era globalisasi ", karena sudah dapat diestimasikan dengan memasuki era globalisasi maka bidang perdagangan dan arus investasi semakin

tidak jelas atau sering disebut dengan borderless. Dengan memasuki era globalisasi maka arus perdagangan internasional yang menggunakan mata uang asing akan bertambah dan penulis ingin mengungkapkan bagaimana hubungan transaksi internasional yang menggunakan mata uang asing tersebut dampaknya terhadap neraca perdagangan kita.
2. Perdagangan internasional
Kalau kita melihat kepada pengalaman negara-negara yang telah maju, misalnya Inggris sebagai negara yang pertama yang mengalami proses perkembangan ekonomi yang modern,
download jurnal

Analisa Faktor-Faktor Yang Dipertimbangkan Konsumen Dalam Pembelian

ABSTRACT
Since June 2003, CitraRaya Surabaya Housing was developed by means of Singaporean City concept that was a reposition of the old concept namely Autonomous City. Along with the new concept, the development and management were adjusted to Singaporean appearances and standards. Factor analysis of property attributes consisting of; location, price, physical appearance, image of the developer, and concept of Singaporean City, shows that CitraRaya’s consumers primary consideration to purchase a house is not the Singaporean City Concept, but the price factor; while the primary consideration to purchase a parcel of land is indeed the Singaporean City concept.
Keywords: CitraRaya, location, price, physical appearance, image of the developer, concept of Singaporean City.

ABSTRAK
Sejak Juni 2003 perumahan CitraRaya Surabaya dikembangkan dengan konsep Kota Singapura yang merupakan reposisi dari konsep lama yaitu Kota Mandiri. Dengan konsep baru ini, pengembangan dan manajemen kota disesuaikan dengan penampilan dan standar Singapura. Dengan menggunakan analisa faktor terhadap atribut-atribut properti yang terdiri dari lokasi, harga, tampilan fisik properti, image developer, dan konsep Kota Singapura, diperoleh bahwa yang merupakan pertimbangan utama konsumen CitraRaya di Surabaya dalam pembelian rumah bukanlah konsep Kota Singapura namun faktor harga, sedangkan pertimbangan utama konsumen dalam pembelian kavling adalah faktor konsep kota Singapura.
Kata kunci: CitraRaya, lokasi, harga, tampilan fisik properti, image developer, konsep kota Singapura.
Download Jurnal

Pengaruh Klik Sosial dan Koneksi Terhadap Kesuksesan Karir

ABSTRACT
This research aimed in explaining the influence of social cliques and social network on the success of hierarchical career with career sponsorship as the intervening variable. The design of this research was explanatory research. Using two stage sampling, the 232 questionnaires were distributed to the manager of state-owned companies (BUMN) at East Java and 108 of the questioner were returned. The result of regression analysis showed that partially and simultaneously social cliques and social network affected the career sponsorship; furthermore the career sponsorship affected the hierarchical career success.
Keywords: social cliques, social network, career sponsorship, hierarchical success.

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh klik sosial dan koneksi terhadap kesuksesan karir hirarki dengan sponsor karir sebagai variabel antara. Desain penelitian ini adalah explanatory research. Dengan two-stage sampling, 232 kuesioner disebar kepada manajer BUMN di Jawa Timur dan sebanyak 108 kuesioner yang kembali. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa secara parsial dan simultan klik sosial dan koneksi berpengaruh positif terhadap sponsor karir; selanjutnya sponsor karir berpengaruh terhadap kesuksesan karir hirarki.
Kata kunci: klik sosial, koneksi, sponsor karir, kesuksesan karir hirarkhi.
Download Jurnal

Pengaruh Kepemimpinan Dan Tuntutan Tugas Terhadap Komitmen Organisasi

ABSTRACT
The purpose of this research is to find out the effect of leaderships and task striving on organization commitment. The result of this research can explain that leaderships and task striving affect organization commitment. Beside the result of this research is to find out effect of leaderships, task striving on work stress and affect job satisfaction to organization commitment of the nurses in a positive away Keywords: leaderships, task striving, work stress, job satisfaction, organization comitment.

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk menemukan pengaruh Kepemimpinan dan Tuntutan Tugas terhadap
Komitmen Organisasi. Hasil penelitian ini dapat menjelaskan bahwa Kepemimpinan dan Tuntutan Tugas bepengaruh terhadap Komitmen Organisasi. Disamping itu dalam penelitian ini menemukan pengaruh secara positif, tentang Kepemimpinan, Tuntutan Tugas kedalam Stress Kerja dan Kepuasan Kerja terhadap Komitmen Organisasi pada perawat.
Kata kunci: kepemimpian, tuntutan tugas, stress kerja, kepuasan kerja, komitmen organisasi.
Download Jurnal

Kepemimpinan Transformasional dan Pengaruhnya Terhadap Kepuasan atas Kualitas Kehidupan Kerja, Komitmen Organisasi, dan Perilaku Ekstra Peran

ABSTRACT
The purpose of this study ws to exmine direct and indirect effects of a integrated multidimensional model of transformational leadership upon organizational citizenship behaviour (OCBs) and considered quality of work life and organizational commitment as key antecedents. Participants comprised 190 teachers from ten middle school, whom completed a questionnaire. In this study, transformational ledership as an important correlate to the organizational citizenship behaviour that the link would be quality of work life, while the organizational commitment was unrelated. Wheb quality of work life middle school teachers superiors with transformational ledership behaviour of rincipals were likely to be related to greater organizational citizenship behaviour.
Keywords: transformational leadership, organizational citizenship behavior, quality of work life, and commitment organizational.

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji hubungan langsung maupun tidak langsung dari sebuah model multidimensional mengenai pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap perilaku ekstra peran yang dimediasi oleh kepuasan akan kualitas kehidupan kerja dan komitmen organisasional sebagai variabel antasenden. Sampel adalah 190 Guru Sekolah Menegah Umum (secara lengkap mengisi kuisioner). Dalam penelitian ini, secara signifikan kepuasan akan kualitas kehidupan kerja memediasi kepemimpinan transformasional terhadap perilaku ekstra peran, sebaliknya komitmen organisasional ditemukan tidak signifikan. Penerapan kepemimpinan transformasional dari kepala sekolah meningkatkan kepuasan akan kualitas kehidupan kerja, dan hal ini cenderung akan meningkatakan perilaku ekstra peran dari para guru.
Kata kunci: kepemimpinan transformasional, perilaku ekstra peran, kualitas kehidupan kerja, dan komitmen organisasi.
Download Jurnal

Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan serta Dampaknya pada Kinerja Perusahaan

ABSTRACT
This research aims at analyzing the influence of job motivation, leadership, and corporate culture toward employee job satisfaction, and their impact to the corporate performance. The proposed hypotheses: The job motivation have significance influence to the employee’s job satisfaction, The leadership have significance influence to the employee’s job satisfaction, The organizational culture have significance influence to the employee’s job satisfaction, The work motivation have significance influence to the corporate performance, The leadership have significance influence to the corporate performance, The organizational
culture have significance influence to the corporate performance, The employee’s job satisfaction have significance influence to the corporate performance. The result of the research has evidenced that job motivation, leadership, and organizational culture are significantly related to the employee’s job satisfaction.
Leadership, however, is negatively related to the employee’s job satisfaction. Job motivation is not significantly related to the corporate performance influenced by the intervening variable is employee’s job satisfaction. Leadership and organizational culture are significantly related to the corporate performance.
From this result, there are two main conclutions that can be drawn in this study. First, the job motivation can
not be related directly to the corporate performance if it is not connected by the employee’s job satisfaction variable. And the second conclution is that the leaderhip is negatively related to the employee’s job satisfaction.
Keywords: job motivation, leadership, organizational culture, employee’s job satisfaction, and corporate performance.

Download jurnal