Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode arus biaya persediaan, Nilai Persediaan dan gross profit margin sebagai variable independen yang mempengaruhui market value sebagai variable dependen. Penelitian ini
menggunakan laporan keuangan tahunan (Annual Report) dan ICMD (Indonesia Capital Market Directory) tahun 2007. Penelitian ini menggunakan Analisis Regresi Linear Berganda. Analisis ini untuk mengetahui hubungan anatara variable bebas dengan variable tidak bebas. Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui presentase sumbangan pengaruh variable bebas Hasil analisis menujukkan bahwa terdapat pengaruh yang sangat siknifikan anara nilai persediaan terhadap market value perusahaan. Sedangkan pada metode arus biaya persediaan dan gross profit margin tidak berpengaruh terhadap market value. Hal ini ditunjukkan dari uji t yang menghasilkan p-value dari masing-masing variable metode arus biaya persediaan 0.312,, nilai persediaan 0.000 dan gross profit margin sebesar0.638. Hasil penelitian secara parsial diperoleh bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara metode Arus Biaya persediaan dan gross profit margin terhadap Market Value tapi signifikan terhadap Nilai persediaan. Berdasarkan uji F diperoleh bahwa secara bersama-sama terdapat pengaruh yang signifikan antar seluruh variable independen (metode arus biaya persediaan, nilai persediaan, gross profit margin) terhadap market value.
Kata kunci: nilai pasar, persediaan arus metode biaya, nilai persediaan dan marjin laba kotor
download
Penentuan Jenis Komoditi Ekspor Indonesia Ke Cina : Pemanfaatan Hubungan Perdagangan Indonesia - Cina
Jurnal Ilmu Ekonomi
ABSTRAK
Perubahan Kebijakan politik luar negeri Republik Rakyat China dari sistem politik tirai bambu ke sistem politik yang lebih terbuka telah terbukti mendukung suksesnya negeri yang berpenduduk terbesar di dunia ini dalam memasuki pasar dunia. Perubahan dimaksud juga berdampak terhadap hubungan diplomatiknya dengan Indonesia. Bagaimana perubahan kebijakan politik tersebut mempengaruhi hubungan perdanganan antara China dan Indonesia dan bagaimana pihak Indonesia dapat memanfaatkan hubungan tersebut dalam menentukan komoditas ekspor ke China, dibahas dalam makalah ini. Dari bahasan tersebut diperoleh informasi bahwa komoditas ekspor yang cukup potensial untuk direalisasikan meliputi minyak goring (cooking oil); kayu dan olahannya (woods and woods products), alat elektronik (electrical appliances), dan rempah (spices). Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa komoditas-komoditas tersebut bisa diproduksi oleh negara Asia Tenggara lainnya, seperti Malaysia, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Ini berarti bahwa dalam merealisasikan ekspor komoditas-komoditas di atas, Indonesia harus siap bersaing dengan negara-negara tersebut.
Kata kunci: RRC, potensial, kebijakan, politik luar negeri, pasar dunia.
PENDAHULUAN
China dikenal sebagai sebuah negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Menurut data terakhir penduduk nya adalah 1.360.429.000 jiwa, dengan pertumbuhan penduduk rata-rata minimal 9.53%. Daerah-daerah Hachen, Guitho,Qunghai, Hujiang dan Nugxia termasuk daerah yang cukup padat pertumbuhan penduduknya (di atas 12%). Sementara daerah Jianpu, Hunan, Guangdong, Sidivan termasuk daerah yang relatif banyak penduduknya, yakni di atas 70 juta jiwa (Dinas Kependudukan China).
Hal ini terus bergulir hingga merambah Asia tenggara, “tanpa kehadiran jaringan bisnis China yang sangat kuat ini, kawas-an Asia, khususnya Asia Tenggara tidak akan semaju sekarang
Download
ABSTRAK
Perubahan Kebijakan politik luar negeri Republik Rakyat China dari sistem politik tirai bambu ke sistem politik yang lebih terbuka telah terbukti mendukung suksesnya negeri yang berpenduduk terbesar di dunia ini dalam memasuki pasar dunia. Perubahan dimaksud juga berdampak terhadap hubungan diplomatiknya dengan Indonesia. Bagaimana perubahan kebijakan politik tersebut mempengaruhi hubungan perdanganan antara China dan Indonesia dan bagaimana pihak Indonesia dapat memanfaatkan hubungan tersebut dalam menentukan komoditas ekspor ke China, dibahas dalam makalah ini. Dari bahasan tersebut diperoleh informasi bahwa komoditas ekspor yang cukup potensial untuk direalisasikan meliputi minyak goring (cooking oil); kayu dan olahannya (woods and woods products), alat elektronik (electrical appliances), dan rempah (spices). Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa komoditas-komoditas tersebut bisa diproduksi oleh negara Asia Tenggara lainnya, seperti Malaysia, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Ini berarti bahwa dalam merealisasikan ekspor komoditas-komoditas di atas, Indonesia harus siap bersaing dengan negara-negara tersebut.
Kata kunci: RRC, potensial, kebijakan, politik luar negeri, pasar dunia.
PENDAHULUAN
China dikenal sebagai sebuah negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Menurut data terakhir penduduk nya adalah 1.360.429.000 jiwa, dengan pertumbuhan penduduk rata-rata minimal 9.53%. Daerah-daerah Hachen, Guitho,Qunghai, Hujiang dan Nugxia termasuk daerah yang cukup padat pertumbuhan penduduknya (di atas 12%). Sementara daerah Jianpu, Hunan, Guangdong, Sidivan termasuk daerah yang relatif banyak penduduknya, yakni di atas 70 juta jiwa (Dinas Kependudukan China).
Hal ini terus bergulir hingga merambah Asia tenggara, “tanpa kehadiran jaringan bisnis China yang sangat kuat ini, kawas-an Asia, khususnya Asia Tenggara tidak akan semaju sekarang
Download
DAMPAK INVESTASI SUMBERDAYA MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KEMISKINAN DI INDONESIA: PENDEKATAN MODEl COMPUTABLE GENERAL EQUILIBRIUM
ABSTRACT
The research objectives are to analyze impact of human capital investment on economicgrowth and poverty incidence in Indonesia. Analysis is using a combination of ComputableGeneral Equilibrium (CGE) Model and Foster–Greer-Thorbecke method. The human capitalinvestment is represented by government expenditure for education and health. Thesimulation results show that human capital investment is able to increase economic growthand household income. Head count index, poverty gap index and poverty severity index alsodecrease except for non-labor household group in the urban area. Human capital investmentfor education gives more benefit to household in rural area than those in urban area, especiallyfor farm-laborer and agriculture entrepreneur household groups in the rural area, whileinvestment for health gives more benefit to non-agricultural high income household group in urban area.
Key words: Computable General Equilibrium model, Foster-Greer-Thorbecke, Human Capital Investment, Economic Growth, Poverty
ABSTRAK
Penelitian bertujuan untuk menganalisis dampak investasi sumberdaya manusia terhadap pertumbuhan ekonomi dan kemiskinan in Indonesia. Analisis menggunakan kombinasi model Komputasi Keseimbangan umum dan metode Foster-Greer-Thorbecke. Investasi sumberdaya manusia diwakili oleh pengeluaran pemerintah untuk pendidikan dan kesehatan. Hasil simulasi menunjukkan bahwa investasi sumberdaya manusia mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan rumahtangga. Indeks rasio kemiskinan, indeks kesenjangan dan indeks intensitas kemiskinan juga menurun, kecuali untuk rumahtangga bukan angkatan kerja di kota. Investasi sumberdaya manusia untuk pendidikan memberi manfaat lebih besar bagi rumahtangga perdesaan dibandingkan dengan rumahtangga perkotaan, terutama untuk rumahtangga buruh pertanian dan pengusaha pertanian di perdesaan, sedangkan investasi kesehatan memberi manfaat lebih besar bagi rumahtangga bukan pertanian golongan atas di kota.
Kata Kunci: Model Komputasi Keseimbangan Umum, Foster-Greer-Thorbecke, Investasi Sumberdaya Manusia, Pertumbuhan Ekonomi, Kemiskinan.
Download
The research objectives are to analyze impact of human capital investment on economicgrowth and poverty incidence in Indonesia. Analysis is using a combination of ComputableGeneral Equilibrium (CGE) Model and Foster–Greer-Thorbecke method. The human capitalinvestment is represented by government expenditure for education and health. Thesimulation results show that human capital investment is able to increase economic growthand household income. Head count index, poverty gap index and poverty severity index alsodecrease except for non-labor household group in the urban area. Human capital investmentfor education gives more benefit to household in rural area than those in urban area, especiallyfor farm-laborer and agriculture entrepreneur household groups in the rural area, whileinvestment for health gives more benefit to non-agricultural high income household group in urban area.
Key words: Computable General Equilibrium model, Foster-Greer-Thorbecke, Human Capital Investment, Economic Growth, Poverty
ABSTRAK
Penelitian bertujuan untuk menganalisis dampak investasi sumberdaya manusia terhadap pertumbuhan ekonomi dan kemiskinan in Indonesia. Analisis menggunakan kombinasi model Komputasi Keseimbangan umum dan metode Foster-Greer-Thorbecke. Investasi sumberdaya manusia diwakili oleh pengeluaran pemerintah untuk pendidikan dan kesehatan. Hasil simulasi menunjukkan bahwa investasi sumberdaya manusia mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan rumahtangga. Indeks rasio kemiskinan, indeks kesenjangan dan indeks intensitas kemiskinan juga menurun, kecuali untuk rumahtangga bukan angkatan kerja di kota. Investasi sumberdaya manusia untuk pendidikan memberi manfaat lebih besar bagi rumahtangga perdesaan dibandingkan dengan rumahtangga perkotaan, terutama untuk rumahtangga buruh pertanian dan pengusaha pertanian di perdesaan, sedangkan investasi kesehatan memberi manfaat lebih besar bagi rumahtangga bukan pertanian golongan atas di kota.
Kata Kunci: Model Komputasi Keseimbangan Umum, Foster-Greer-Thorbecke, Investasi Sumberdaya Manusia, Pertumbuhan Ekonomi, Kemiskinan.
Download
Skripsi SDM - Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Kerja Karyawan
Kata kunci : Faktor, Motivasi Kerja, Karyawan
Motivasi kerja karyawan dipengaruhi oleh berbagai faktor baik faktor internal
maupun eksternal. Salah satu faktor eksternal yang mempengarui motivasi kerja karyawan adalah kesejahteraan karyawan, penghargaan, lingkungan kerja, masa kerja, serta pendidikan dan latihan kerja. Motivasi ekstrinsik tetap diperlukan sebab tidak semua pekerjaan dapat menarik minat bawahan atau sesuai dengan kebutuhan.
Permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor
yang mempengaruhi motivasi kerja karyawan di PT. Askes Regional VI Jawa Tengah dan
D.I.Y Bagian Sumber Daya Manusia & Umum Semarang. Tujuan penelitian ini mengacu
pada permasalahan untuk mengetahui faktor-faktor motivasi berpengaruh terhadap
motivasi kerja karyawan. Faktor-faktor yang dijadikan objek kajian pada penelitian ini antara lain adalah tingkat kesejahteraan karyawan, penghargaan, lingkungan kerja, masa kerja serta pendidikan dan latihan kerja.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriftif kualitatif yaitu
menggambarkan kenyataan yang terjadi bersifat umum dan kemungkinan masalah yang
dihadapi dan solusinya. Data dikumpulkan dengan hasil (1).Wawancara atau interview
adalah data diperoleh dengan mengajukan pertanyaan langsung kepada seorang informen
atau ahli yang terkait dalam penelitian ini. (2).Studi pustaka dimana pengumpulan data melalui dokumen-dokumen dan surat-surat dari perusahaan yang berhubungan dengan
penulisan Tugas Akhir.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa bahwa faktor-faktor tersebut memiliki
pengaruh terhadap pola motivasi kerja karyawan. di PT. Askes Regional VI Jawa Tengah
dan D.I.Y bagian sumber daya manusia & umum Semarang. Kesejahteraan karyawan,
penghargaan, lingkungan kerja, masa kerja, serta pendidikan dan latihan memiliki
pengaruh yang cukup dominan pada motivasi kerja karyawan. Tetapi semua itu tidak
bersifat mutlak, terkait dengan sifat dan karakteristik tiap individu karyawan di PT. Askes Regional VI Jawa Tengah dan D.I.Y bagian sumber daya manusia & umum Semarang sangat heterogen.
Berdasarkan hasil penelitian diatas, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor tersebut
memang dominan mempengaruhi motivasi kerja karyawan, tetapi tidak semuanya mutlak
berlaku untuk semua karyawan, hal ini lebih karena alasan yang bersifat internal pribadi personal yang bersangkutan
+/- Download Here
Motivasi kerja karyawan dipengaruhi oleh berbagai faktor baik faktor internal
maupun eksternal. Salah satu faktor eksternal yang mempengarui motivasi kerja karyawan adalah kesejahteraan karyawan, penghargaan, lingkungan kerja, masa kerja, serta pendidikan dan latihan kerja. Motivasi ekstrinsik tetap diperlukan sebab tidak semua pekerjaan dapat menarik minat bawahan atau sesuai dengan kebutuhan.
Permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor
yang mempengaruhi motivasi kerja karyawan di PT. Askes Regional VI Jawa Tengah dan
D.I.Y Bagian Sumber Daya Manusia & Umum Semarang. Tujuan penelitian ini mengacu
pada permasalahan untuk mengetahui faktor-faktor motivasi berpengaruh terhadap
motivasi kerja karyawan. Faktor-faktor yang dijadikan objek kajian pada penelitian ini antara lain adalah tingkat kesejahteraan karyawan, penghargaan, lingkungan kerja, masa kerja serta pendidikan dan latihan kerja.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriftif kualitatif yaitu
menggambarkan kenyataan yang terjadi bersifat umum dan kemungkinan masalah yang
dihadapi dan solusinya. Data dikumpulkan dengan hasil (1).Wawancara atau interview
adalah data diperoleh dengan mengajukan pertanyaan langsung kepada seorang informen
atau ahli yang terkait dalam penelitian ini. (2).Studi pustaka dimana pengumpulan data melalui dokumen-dokumen dan surat-surat dari perusahaan yang berhubungan dengan
penulisan Tugas Akhir.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa bahwa faktor-faktor tersebut memiliki
pengaruh terhadap pola motivasi kerja karyawan. di PT. Askes Regional VI Jawa Tengah
dan D.I.Y bagian sumber daya manusia & umum Semarang. Kesejahteraan karyawan,
penghargaan, lingkungan kerja, masa kerja, serta pendidikan dan latihan memiliki
pengaruh yang cukup dominan pada motivasi kerja karyawan. Tetapi semua itu tidak
bersifat mutlak, terkait dengan sifat dan karakteristik tiap individu karyawan di PT. Askes Regional VI Jawa Tengah dan D.I.Y bagian sumber daya manusia & umum Semarang sangat heterogen.
Berdasarkan hasil penelitian diatas, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor tersebut
memang dominan mempengaruhi motivasi kerja karyawan, tetapi tidak semuanya mutlak
berlaku untuk semua karyawan, hal ini lebih karena alasan yang bersifat internal pribadi personal yang bersangkutan
+/- Download Here
Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap Tingkat Produktivitas Kerja Karyawan - Skripsi
Kata Kunci : Tingkat Pendidikan, Produktivitas Kerja
Perkembangan dunia usaha di Indonesia saat ini mengalami pasang surut akibat krisis moneter yang terjadi di negara kita. Selain itu hendaknya disadari bahwa dimasa sekarang ini mereka berada dalam suatu persaingan yang semakin ketat dan sebuah tantangan besar yaitu era perdagangan global abad 21. Usaha yang dapat bertahan hidup hanyalah mereka yang tanggap dalam memperbaiki kualitas, efisien serta mampu mengantisipasi keinginan dan kebutuhan pasar. Oleh karena itu diperlukan karyawan yang memiliki tingkat produktivitas kerja yang tinggi agar produksi dapat tercapai sesuai dengan target. Karyawan merupakan aset yang berperan penting dalam perusahaan, dengan demikian perlu untuk diperhatikan latar belakang tingkat pendidikannya karena tingkat pendidikan yang dimiliki seseorang akan mempengaruhi pola pikir, sikap dan tingkah lakunya dan diyakini bahwa karyawan yang berpendidikan tinggi lebih tinggi pula produktivitasnya Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah: (1) apakah ada pengaruh tingkat pendidikan terhadap produktivitas kerja karyawan bagian produksi pada Maharani Handicraft di Kabupaten Bantul dan (2) seberapa besar pengaruh tingkat pendidikan karyawan bagian produksi pada Maharani Handicraft di Kabupaten Bantul. Penelitian ini bertujuan: (1) Mengetahui ada atau tidaknya pengaruh tingkat pendidikan karyawan bagian produksi pada Maharani Handicraft di Kabupaten Bantul dan (2) Mengetahui seberapa besar pengaruh tingkat pendidikan karyawan bagian produksi pada Maharani Handicraft di Kabupaten Bantul.
Populasi penelitian ini adalah karyawan bagian produksi pada Maharani
Handicraft di Kabupaten Bantul yang berjumlah 68 orang. Karena jumlah
populasi kurang dari 100 maka sampel sejumlah populasi yang ada. Ada 2
(dua) variabel yang dikaji dalam penelitian ini, yaitu: (1) tingkat pendidikan
dan (2) produktivitas kerja. Metode pengumpulan data ini adalah angket dan
dokumentasi. Data yang dikumpulkan dianalisis dengan teknik deskriptif
persentase dan regresi linier sederhana.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pendidikan mempengaruhi
produktivitas kerja karyawan bagian produksi pada Maharani Handicraft di
Kabupaten Bantul. Hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisien R sebesar 0,715
dan taraf signifikansi ada F hitung yaitu sebesar 0,000 (di bawah 0,05) yang
dapat diintepretasikan bahwa setiap kenaikan indeks tingkat pendidikan akan
diikuti pula oleh kenaikan produktivitas kerja secara signifikan dan sebaliknya.
Besarnya kontribusi nyata yang diberikan oleh tingkat pendidikan adalah
+/- Download Here
Perkembangan dunia usaha di Indonesia saat ini mengalami pasang surut akibat krisis moneter yang terjadi di negara kita. Selain itu hendaknya disadari bahwa dimasa sekarang ini mereka berada dalam suatu persaingan yang semakin ketat dan sebuah tantangan besar yaitu era perdagangan global abad 21. Usaha yang dapat bertahan hidup hanyalah mereka yang tanggap dalam memperbaiki kualitas, efisien serta mampu mengantisipasi keinginan dan kebutuhan pasar. Oleh karena itu diperlukan karyawan yang memiliki tingkat produktivitas kerja yang tinggi agar produksi dapat tercapai sesuai dengan target. Karyawan merupakan aset yang berperan penting dalam perusahaan, dengan demikian perlu untuk diperhatikan latar belakang tingkat pendidikannya karena tingkat pendidikan yang dimiliki seseorang akan mempengaruhi pola pikir, sikap dan tingkah lakunya dan diyakini bahwa karyawan yang berpendidikan tinggi lebih tinggi pula produktivitasnya Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah: (1) apakah ada pengaruh tingkat pendidikan terhadap produktivitas kerja karyawan bagian produksi pada Maharani Handicraft di Kabupaten Bantul dan (2) seberapa besar pengaruh tingkat pendidikan karyawan bagian produksi pada Maharani Handicraft di Kabupaten Bantul. Penelitian ini bertujuan: (1) Mengetahui ada atau tidaknya pengaruh tingkat pendidikan karyawan bagian produksi pada Maharani Handicraft di Kabupaten Bantul dan (2) Mengetahui seberapa besar pengaruh tingkat pendidikan karyawan bagian produksi pada Maharani Handicraft di Kabupaten Bantul.
Populasi penelitian ini adalah karyawan bagian produksi pada Maharani
Handicraft di Kabupaten Bantul yang berjumlah 68 orang. Karena jumlah
populasi kurang dari 100 maka sampel sejumlah populasi yang ada. Ada 2
(dua) variabel yang dikaji dalam penelitian ini, yaitu: (1) tingkat pendidikan
dan (2) produktivitas kerja. Metode pengumpulan data ini adalah angket dan
dokumentasi. Data yang dikumpulkan dianalisis dengan teknik deskriptif
persentase dan regresi linier sederhana.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pendidikan mempengaruhi
produktivitas kerja karyawan bagian produksi pada Maharani Handicraft di
Kabupaten Bantul. Hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisien R sebesar 0,715
dan taraf signifikansi ada F hitung yaitu sebesar 0,000 (di bawah 0,05) yang
dapat diintepretasikan bahwa setiap kenaikan indeks tingkat pendidikan akan
diikuti pula oleh kenaikan produktivitas kerja secara signifikan dan sebaliknya.
Besarnya kontribusi nyata yang diberikan oleh tingkat pendidikan adalah
+/- Download Here
http://www.ziddu.com/download/13745587/engaruhtingkatpendidikanterhadapproduktivitaskerja.pdf.html
LINK Download